Menaker Berharap Buruh Bisa Ubah Presepsi Masyarakat Soal Mayday
Perayaan Mayday kali ini dapat mengubah presepsi masyarakat, karena perayaan identik dengan kemacetan serta aksi-aksi kekerasan.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada hari Minggu ini, (1/5/2016) mendatang, buruh akan dirayakan hari buruh sedunia, yang juga akrab disebut sebagai Mayday.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, buruh di Indonesia juga dijadwalkan merayakan hari buruh.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengimbau buruh dalam perayaan Mayday kali ini dapat mengubah presepsi masyarakat, pasalnya selama ini perayaan tersebut diidentikan dengan kemacetan serta aksi-aksi kekerasan.
"Pemerintah berharap perayaan Mayday di seluruh Indonesia, bisa berjalan dengan tertib, kondusif dan tidak anarki," kata Hanif dalam konfrensi persnya, di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016).
Pemerintah berharap buruh dapat mengisi perayaan Mayday kali ini, dengan acara-acara yang lebih positif, penuh kegembiraan dan dapat mempererat persatuan buruh di seluruh Indonesia.
"Jangan identikan Mayday dengan demo semata, Mayday bisa dilakukan antara lain dalam bentuk bakti sosial, sholat berjamaah, donor darah, bingkisan sembako," jelasnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan keharmonisan antara buruh dan pengusaha, sembari terus memperjuangkan peningkatan taraf hidup buruh.