Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Bilang Sandera Dilepas karena Sudah Dibayar

Situ kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi ibu-ibu bidan ini.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Megawati Bilang Sandera Dilepas karena Sudah Dibayar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutupan Rakernas I PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (12/1/2016). PDI Perjuangan secara tegas akan terus berjuang untuk memastikan, mengawal, mengarahkan dan mengamankan kebijakan-kebijakan politik Pemerintah secara nasional agar tetap berpijak dalam nilai-nilai Pancasila. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan pernyataan yang cukup mengagetkan terkait pembebasan 10 sandera WNI Abu Sayyaf, Minggu (1/5/2016) malam. 

Dalam sebuah diskusi berjudul "Mencari Solusi Rekrutmen PNS yang Adil bagi Bidan PTT" di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Senin (2/5/2016), Mega mengeluarkan celetukan yang menyiratkan bahwa sandera akhirnya dilepas karena dibayar.

"Situ kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi ibu-ibu bidan ini. Jelas saja sandera dilepas, wong dibayar, kok," celetuk Mantan Presiden Republik Indonesia,  Mega kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang juga hadir dalam acara yang sama.

Namun, saat dikonfirmasi soal maksud celetukannya itu, Mega enggan menjawab pertanyaan.

Dia pun langsung bergegas menuju mobilnya saat hendak dikonfirmasi, begitu pula dengan Pratikno.

Ketika ditanya mengenai pernyataan Mega, dia hanya menjawab singkat sembari tertawa.

"Itu urusannya Bu Menlu-lah, coba kalian tanya saja sama Bu Menlu, intinya dari pemerintah sudah melakukan diplomasi secara optimal," ujar Pratikno dari dalam mobilnya.

Berita Rekomendasi

Pratikno menambahkan, Presiden juga akan melakukan diskusi bersama dengan Malaysia dan Filipina terkait kelanjutan pembebasan sandera yang masih tersisa.

Saat ini, masih ada empat sandera WNI yang belum dibebaskan.

Kemarin, di Istana Presiden di Bogor, Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo memang menginstruksikan pembahasan bersama terkait penjagaan keamanan wilayah laut antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Ketiga negara ini memang bersentuhan langsung saat menghadapi kasus pembajakan oleh kelompok Abu Sayyaf.(Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas