Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penutupan Nusantara Mengaji Berlangsung Khitmad

Pencapaian luar biasa yang diraih gerakan Nusantara Mengaji tidak terlepas dari peran ulama.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Penutupan Nusantara Mengaji Berlangsung Khitmad
Ist/Tribunnews.com
Penutupan Nusantara Mengaji yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Kenaniyyah, Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (8/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Penutupan gerakan Nusantara Mengaji se-Indonesia yang dipusatkan di Pondok Pesanteren (Ponpes) Al Kenaniyah, Jakarta Timur, berlangsung khitmad.

Inisiator Nusantara Mengaji, H Abdul Muhaimin Iskandar, Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid, penasehat Kornas Nusantara Mengaji KH M Ahsin Shako, Hj Maria Ulva, Ustad Yusuf Mansur, Sekretaris Kornas Nusantara Mengaji Hasanuddin Wahid, Sekretaris Jenderal ( Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding (AKK) dan para ulama lainnya.

Menurut Inisiator Nusantara Mengaji, H Abdul Muhaimin Iskandar, pencapaian luar biasa yang diraih gerakan Nusantara Mengaji tidak terlepas dari peran ulama yang tidak pernah lupa mengajak dan mengingatkan pentingnya membaca Al Quran.

"Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada ulama dan tokoh masyarakat yang sangat antusias menyambut kehadiran Gerakan Nusantara Mengaji," kata Cak Imin sapaan akrab H Abdul Muhaimin Iskandar, Minggu (8/5/2016).

Inisiator juga tidak lupa berterimakasih kepada masyarakat yang tergerak hatinya mengikuti gerakan Nusantara Mengaji yang memiliki niat mendoakan bangsa ini keluar dari seluruh permasalahan yang tengah membelit maupun akan membelit.

"Dengan kekuatan Al Quran kita bermunajat dan memohon keridhoaan ilahi untuk menjauhkan bangsa ini dari semua persoalan yang tidak dapat dilalui. Saya yakin kalau permintaan tersebut dilakukan bersama-sama akan dimakbul," tuturnya.

Cak Imin meyakini bahwa gerakan Nusantara Mengaji tidak akan berakhir setelah dilakukannya penutupan. Justru gerakan ini, kata dia, menjadi awal mencipatakan para penghafal Quran sampai ketingkat desa.

BERITA TERKAIT

"Tidak ada lagi masjid menyetel kaset orang mengaji karena di masjid itu tidak ada orang yang ahli terhadap Al Quran," ucapnya.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas