TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mulyadi P Tamsir, organisasi mahasiswa tersebut memberikan 3 simbol cinta terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketiga simbol tersebut berupa 4 nasi bungkus yang menandakan dukungan stamina bagi 4 pimpinan KPK, kecuali Saut Situmorang.

"Ada nasi 4 bungkus untuk staminanya 4 orang pimpinan, kecuali Saut Situmorang," ujar Mulyadi saat ditemui di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2016).

HMI juga membawakan sapu untuk KPK yang menandakan komisi anti korupsi tersebut harus melakukan upaya pembersihan dari orang seperti Saut Situmorang.

"Kemudian ada sapu, sapu kita bawa, ini kita sumbangkan buat KPK, supaya KPK bisa bersih-bersih, membersihkan dirinya dari kelompok-kelompok yang tidak berpendidikan seperti Saut Situmorang," ujarnya.

Selain itu, HMI tidak lupa membawa 1 bouquet bunga yang menandakan organisasi mahasiswa tersebut cinta dan peduli KPK.

"Ini ada juga bunga, tanda HMI cinta KPK," katanya.

Sebelumnya, ratusan massa yang menamakan diri sebagai Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan unjuk rasa Senin kemarin (9/5/2016), dan aksi tersebut berlangsung ricuh dengan adanya pelemparan batu, vandalisme (corat coret), dan bakar ban.

Dalam aksi tersebut, dikabarkan 2 orang polisi terluka, dan ratusan polisi berjaga dengan atribut lengkap yakni tameng, helm, dan gas air mata.

Aksi tersebut berlanjut hari ini dengan kembali digelarnya unjuk rasa yang tetap menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang untuk meminta maaf kepada keluarga besar HMI terkait pernyataannya dalam sebuah diskusi di salah satu stasiun televisi beberapa waktu lalu yang menyinggung HMI dan organisasi islam.