Tes Narkoba, Bupati Bengkulu Selatan Dibawa Petugas ke BNN Pusat
BNN membawa Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, ke kantor BNN di Jakarta, Sabtu (14/5/2016) petang
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas BNNP dan BNN membawa Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, ke kantor BNN di Jakarta, Sabtu (14/5/2016) petang, untuk dilakukan pengambilan sampel darah dan rambut di lab.
Ini dilakukan dalam rangka pendalaman temuan sabu dan ekstasi di ruang kerja sang bupati beberapa hari lalu.
"Iya, sore ini tim dari BNNP Bengkulu dan tim BNN di bawah koordinasi Brigjen Anjan Pramuka akan membawa Bupati Bengkulu Selatan ke kantor BNN," ujar Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi, saat dihubungi.
Menurut Slamet, pengambilan serta pemeriksaan terhadap sampel darah dan rambut sang bupati adalah bagian pendalaman penyelidikan pasca-tes urine yang bersangkutan dinyatakan negatif.
Dibawanya sang bupati ke kantor BNN Pusat juga dikarenakan keinginan yang bersangkutan.
"Di sana dia nggak mau. Mungkin takut hasil pemeriksaan rambut dan darahnya dimanipulasi," jelas Slamet seraya menyatakan kandungan zat narkotika di darah bertahan selama tiga hari dan di rambut selama sepuluh hari.
Sebelumnya, tim BNN Provinsi Bengkulu melakukan penggeledahan di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, pada Selasa (10/5/2016).
Penggeledahan dilakukan menyusul adanya informasi dari masyarakat bahwa sang bupati menggunakan narkoba di ruang kerja.
Hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah narkoba jenis sabu dan pil ekstasi di selipan sofa, dalam kardus di lantai dan di dalam laci.
Dirwan Mahmud sendiri membantah dirinya sebagai pemilik barang haram tersebut maupun sebagai pengguna narkoba. Ia menduga dirinya sengaja dijebak difitnah.