Timses Priyo Minta Komite Etik Cegah Politik Uang di Munaslub Golkar
Tim Sukses Caketum Golkar Priyo Budi Santoso mengaku mendengar dugaan praktik politik uang di Munaslub Golkar
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI -- Tim Sukses Caketum Golkar Priyo Budi Santoso mengaku mendengar dugaan praktik politik uang di Munaslub Golkar. Hal itu menyulitkan Golkar mewujudkan rekonsiliasi.
“Berdasar laporan dari intelijen, kami mendengar informasi A1 bahwa money politik dengan angka yang fantastis, masih berjalan sampai saat ini," kata Ketua Pelaksana Tim Sukses Priyo Budi Santoso, Vasco Ruseimy, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (15/5/2016).
Ia menjelaskan ada sejumlah calon ketua umum yang mengguyur uang dengan angka yang cukup besar di munaslub. “DPD II ada yang siap untuk memberi kesaksian,” ungkap Vasco. Namun, Vasco enggan mengungkapkan jumlah uang tersebut.
Praktik politik uang ini sangat disesalkan oleh Vasco. Ia mengatakan di tengah upaya Partai Golkar membangun budaya munas yang bersih, ternyata masih ada saja calon ketua umum yang melakukannya. "Kalau kondisi ini dibiarkan maka cita-cita Golkar mewujudkan munas yang bersih dan rekonsiliatif tidak akan tercapai," katanya.
Vasco meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komite Etik Munaslub segera bergerak. KPK harus bertindak karena partai politik adalah lembaga yang akan memproduksi para pemimpin negara. "Jika ada yang merusak partai dengan melakukan politik uang yang fantastis, maka KPK sudah berkewajiban untuk bergerak," katanya.
Demikian juga dengan Komite Etik. Vasco mengungkapkan Komite Etik sudah harus menegakkan kesepakatan bersama untuk tidak ada praktik politik uang di munaslub. "Tegakkan aturan untuk menghukum calon ketua umum yang gunakan politik uang," imbuhnya.