Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Flores Bersiap Jelang 7 Wonders Tour de Flores 2016

Semua sudut jalan dan gang penuh hiasan, umbul-umbul dan baliho dari segala macam pendukung.

zoom-in Flores Bersiap Jelang 7 Wonders Tour de Flores 2016
POSKUPANG.COM
Tim Daihatsu -7 Wonders Tour de Flores di lokasi proses Jalan Salib di depan Tuan Meninu di pesisir Kota Larantuka, Pulau Flores, Rabu siang (18/5/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Gegap gempita lomba balap sepeda Tour de Flores (TdF) 2016 dari Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan terselenggara tak kurang dari 24 jam, yaitu pada Kamis (19/5/2016) pukul 08.00 WITA.

Semua pembalap dan tim manajer asal 14 negara asing dan enam tim tuan rumah Indonesia sudah hadir di kota paling ujung timur Pulau Flores.

Kesibukan penyelenggara dan masyarakat Kota Larantuka kian terasa.
Semua sudut jalan dan gang penuh hiasan, umbul-umbul dan baliho dari segala macam pendukung. Keadaaan yang tampak beda dari hari-hari sebelumnya.

Daihatsu Terios, produsen mobil nasional, sponsor premium dalam ajang lomba balap sepeda TdF 2016, ke Kota Reinha Rozari, sebutan Kota Larantuka menyukseskan event ini. Dengan tiga tunggangan baru, tim Daihatsu ‘mengukur’ jalan Flores dalam lipa etape 667,1 km dimulai Rabu (18/5/2016) di Larantuka.

“Sebenarnya ini tour Daihatsu Terios-7 Wonders yang kelima. Tahun pertama kita adakan di Pulau Sumatera 2012 dengan tajuknya Kopi Paradise Sumatera. Event kedua 2013 Jakarta-Komodo, ketiga tahun 2014 di Pulau Sulawesi, keempat dan kelima di Borneo, Pulau Kalimanatan. Ini yang kelima Daihatzu-7 Wonders Tour de Flores,” kata Tony, Roud Capten Daihatsu-7 Wonders di Larantuka.

Dalam rancangan tour ini, kata Tony, tujuh spot yang dikunjungi dalam rangkaian TdF 2016, yaitu di Larantuka, dengan mengunjungi pusat Kerajaan Larantuka, Kapale Tuan Meninu, Tuan Ana, dan Kapela Tuan Ma. Kemudian Ke Maumere di Desa Sikka dan Gereja Tua, Danau Kelimutu dan usaha tenun ikat di Ndona, Kabupaten Ende. Serta berlanjut ke Kampung Megalitik di Bena, Kabupaten Ngada, kemudian selanjutnya ke Liang Buang, gua penemuan Homo Floresiensis dan kampung adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai.

Berita Rekomendasi
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas