TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin mengaku tak tahu pengganti Setya Novanto di posisi Ketua Fraksi Golkar.

Novanto akan mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi Golkar setelah terpilih menjadi Ketua Umum Golkar di Munaslub Bali.

"Itu urusan DPP, saya enggak boleh campur tangan," kata pria yang akrab dipanggil Akom itu di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Namun, Akom mengungkap adanya kesepakatan dengan Novanto di Munaslub Bali.

Kesepakatan itu dibuat menjelang pemungutan suara tahap kedua.

"Yang jelas dealnya gini, saya fokus urus DPR, Setya Novanto urus DPP. Itu urusan partai. Partai itu urusan Setya Novanto. Fraksi itu perpanjangan partai. Dalam peraturan organisasi, kewenangan untuk fraksi itu punya Setya Novanto selaku ketum," kata Akom.

Akom mengaku mengalah jelang pemilihan suara tahap kedua.

Akhirnya, Novanto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar periode 2014-2019. Akom sempat berbicara dengan Novanto.

"Saya bilang tolong tim saya diakomodir untuk rekonsiliasi partai. Munas itu munas rekonsiliasi. Saya sudah ngalah jadi harus dijaga sama-sama. Novanto sudah oke," katanya.

Ditawarkan atau tidak masuk dalam kepengurusan DPP Golkar, Akom menegaskan akan memberikan dukungan rekonsiliasi Golkar.

Apalagi, Golkar sempat berkonflik. "Jadi jangan kita cederai," tuturnya.