Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengurus Golkar Idealnya Diisi 150 Kader

Amali menilai kepengurusan DPP Golkar tak terlalu besar.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengurus Golkar Idealnya Diisi 150 Kader
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua OC Munaslub Golkar Zainudin Amali mengaku tidak mengetahui nama kader yang masuk dalam susunan kepengurusan Ketum Setya Novanto.

Tim formatur masih membahas kepengurusan Golkar baru.

Amali menilai kepengurusan DPP Golkar tak terlalu besar.

Saat rekonsiliasi, kepengurusan DPP Golkar mencapai 400 kader.

"Terlalu besar menurut saya. (idealnya) Ya 150-an lah, kira-kira itu. Kan sekarang kan orang mau masuk pengurus itu luar biasa kita kan. Jangan membawa pada suasana Golkar zaman dulu, memang pengurusnya cuma 45," kata Amali di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Mengenai posisi calon ketua umum yang bertarung di Munaslub Golkar, Amali menilai posisi mereka sesuai kompetensi yang dimiliki.

Hal itu diakomodir oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Berita Rekomendasi

Terpenting, kata Amali, masyarakat dapat menyaksikan proses Munaslub yang demokratis.

Apalagi, semenjak persiapan dan pelaksanaan Munaslub terlihat suasana rekonsiliasi.

"Kita harapkan nanti dalam wajah kepengurusan yang muncul tetap nampak semangat rekonsiliasi, walaupun saya setuju bahwa rekonsiliasi itu tidak bisa meniadakan kompetensi, tetap kemampuan, kapabilitas dan lain sebagainya tetap jadi acuan utama," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Terkait jumlah kepengurusan, Amali mengakui Golkar pada masa lalu sangat sedikit.

Tetapi, Partai Beringin itu ditunjang oleh tiga jalur yakni ABRI, Birokrasi dan kader Golkar. Sehingga bila hal itu diterapkan pada saat ini menjadi tidak pas.

"Tapi kalo terlalu bengkak juga, itu juga kurang efektif, tidak lincah dia untuk bergerak. Jadi kompromi antara itu lah saya kira, kita kompromikan antara struktur yang terlalu gemuk kita lihat fungsi dan perannya saja," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas