Perintah Jokowi Harga Daging Harus di Bawah Rp 80.000 Per Kg
Menurut Jokowi, jika negara lain menekan harga daging, Indonesia pun harus bisa.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Jelang bulan Ramadan, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menterinya untuk menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000 per kilogram.
Ini dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Saya sudah pegang daftar harga daging. Di Singapura dan Malaysia, harga daging itu Rp 50.000 sampai Rp 55.000 saja," ujar Jokowi dalam pembukaan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (23/5/2016).
Menurut Jokowi, harga daging di Singapura dan Malaysia sebesar itu sudah sampai di toko dan siap dijual ke konsumen.
Namun, di Indonesia, harga daging Rp 120.000 sampai dengan Rp 130.000 per kilogram.
Belum lagi menjelang Lebaran, harga daging melesat naik hingga harga Rp 150.000 per kilogram.
"Kira-kira tiga minggu lalu saya perintahkan kepada menteri. Caranya saya tidak mau tahu, tetapi sebelum Lebaran harga daging harus di bawah Rp 80.000," kata dia.
Menurut Jokowi, jika negara lain menekan harga daging, Indonesia pun harus bisa.
Tidak perlu sampai harga Rp 50.000 atau Rp 55.000, cukup di bawah Rp 80.000.
"Ini menteri-menteri baru pusing semuanya ngurus urusan daging agar bisa di bawah Rp 80.000," kata dia.
Jokowi mengakui bahwa persoalan harga daging tidak mudah diselesaikan sebab sudah terjadi selama bertahun-tahun dan telah dianggap hal biasa.
"Buat saya, itu bukan hal biasa. Ini yang harus dibongkar dan dijungkirbalikkan. Ini perlu kerja keras oleh kita semua," kata dia.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)