Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pecat Dua Petinggi, Sikap Kooperatif PT Abipraya Ungkap Dugaan Korupsi Dapat Apresiasi

Dua Petinggi PT Brantas Abipraya yakni Senior Manager Dandung Pamulano (DPA) dan Direktur Keuangan dan SDM Sudi Wantoko (SWA) diberhentikan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pecat Dua Petinggi, Sikap Kooperatif PT Abipraya Ungkap Dugaan Korupsi Dapat Apresiasi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tersangka kasus suap Kejati DKI Jakarta yang diamankan dalam operasi tangkap tangan Sudi Wantoko meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (4/1/2016). Direktur Keuangan PT Brantas Abipraya itu ditangkap usai memberikan uang suap kepada perantara guna menghentikan penyelidikan kasus di Kejati DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua Petinggi PT Brantas Abipraya yakni Senior Manager Dandung Pamulano (DPA) dan Direktur Keuangan dan SDM Sudi Wantoko (SWA) diberhentikan oleh perusahaan.

Hal itu terkait operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap keduanya di sebuah hotel di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016) malam.

Seperti diketahui KPK telah menangkap Sudi dan Dandung dalam kasus penyuapan oknum jaksa di Kejati DKI Jakarta yang diduga upaya dalam penghentian kasus korupsi yang dilakukan Sudi tahun 2011-2012.

Selain itu, KPK juga menangkap Marudut, orang yang diduga perantara antara Sudi dan oknum jaksa di salah satu hotel di Cawang, Jakarta Timur.

"Patut diapresiasi PT Abipraya dalam kasus ini telah bersikap kooperatif dengan KPK dan Kejati DKI dalam mengungkap kasus yang dilakukan dua oknum tersebut. Mereka tidak melindungi tersangka dan bahkan telah memecat dua orang itu dari Abipraya," kata pengamat hukum Muhammad Mirza Harera kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Meskipun demikian, KPK juga harus cepat mengungkap siapa jaksa yang akan disuap oleh Sudi. Sebab, jika tidak segera ditetapkan menjadi tersangka maka bukan tidak mungkin dakwaan kepada Sudi dan Dandung menjadi lemah.

"Pembuktian percobaan penyuapan itu lemah, apalagi tidak ada keterangan dari orang yang akan disuap," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, KPK untuk all out dalam menyidik kasus ini dan tidak terpengaruh oleh tekanan serta intervensi dari pihak manapun.

"KPK jangan takut karena mereka didukung rakyat. Jangan sampai kasus korupsi ini terhenti karena KPK diintervensi oleh kekuatan besar atau kekuatan politik lain," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas