Golkar Jadi Partai Gurem Jika Pertahankan Kader Bermasalah
Banyak kalangan memprediksi Golkar akan menjadi partai gurem setelah terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum 2014-2019.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar direncanakan akan mengumumkan struktur kepengurusan DPP pada siang nanti, Senin (30/5/2016) pukul 11.00 WIB.
Banyak kalangan memprediksi Golkar akan menjadi partai gurem setelah terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum 2014-2019.
"Saya sendiri sependapat dengan itu. Maksudnya setelah Setnov terpilih adalah pertaruhan buat nama besar Golkar dalam perpolitikan nasional," kata pengamat politik Khikmawanto melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (30/5/2016).
Apalagi, kata Khikmawanto, hal itu ditambah dengan kepengurusan yang sebagian diisi oleh mantan orang bermasalah baik pidana maupun moral.
"Yang saya khawatirkan ketika kepengurusan ini dipertahankan, Golkar akan kehilangan kepercayaan publik," tuturnya.
Meskipun, Khikmawanto menduga pada tataran elit Golkar akan kuat diisi oleh pengurus bermasalah. Tetapi, partai beringin itu akan lemah ditingkat bawah.
"Kita tahu mereka ada pengalaman terjerat kasus, bisa jadi pengalaman itu yang digunakan untuk memimpin Golkar," katanya.
Ditambah, masyarakat mudah lupa dengan pengkhianatan yang pernah dilakukan pengurus partai.
"Desublimasi represif, kita dibohongi tetapi kita menikmati kebohongan itu," imbuhnya.
Namun, Khikmawanto mengakui Golkar sebagai sumber pemimpin nasional. Dimana pemimpin muda yang berpotensial sangat banyak di Golkar.
"Silakan berkompromi dengan mereka. Jangan sampai berkumpulnya para mantan ini akan merusak politik nasional maupun Golkar. Karena politik ada potensi untuk balas dendam," kata Khikmawanto.