Nurul Arifin: 32,7 Persen Kader Perempuan Isi Kepengurusan Golkar
Sebanyak 32,7 persen di antaranya adalah kader perempuan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepengurusan baru Partai Golkar dibawah pimpinan Setya Novanto sudah mengakomodir semua pihak.
Termasuk kubu lawan tandingnya saat Munaslub di Bali Ade Komaruddin dan para kandidat calon ketum yang bertarung saat musyawarah nasional luar biasa lalu.
Demikian disampaikan anggota tim sukses Setya Novanto, Nurul Arifin kepada Tribunnews.com, Senin (30/5/2016) menjelaskan hasil susunan kepengurusan dibawah komando Ketua Umum Setya Novanto.
Lebih lanjut Nurul jelaskan pula, bahwa masing-masing kubu perwakilannya mendapatkan posisi sebagai pengurus, mulai dari kepengurusan harian, pengurus pleno, hingga pengurus organisasi kepemudaan.
Bukan itu saja, kepegurusan Golkar kali ini juga imbuh Nurul, juga memberikan ruang besar keterwakilan bagi kader perempuan Golkar di susunan pengurus.
Sebanyak 32,7 persen di antaranya adalah kader perempuan.
Alhasil sebut Nurul, tim formatur bersama Setya Novanto telah menyelesaikan penyusunan struktur baru yang berisi lebih dari 200 orang yang menjadi pengurus Golkar 2016-2019.
"Awalnya mau 117 orang. Tapi itu sepertinya tidak mungkin karena kita harus rekonsiliatif. Sehingga hasilnya agak gemuk, ada lebih 200," kata Politikus Golkar ini.
Nurul juga memastikan kader Golkar pendukung Ade Komarudin (Akom) ada dalam formatur susunan kepengurusan Golkar pimpinan Setya Novanto.
"Beberapa diantaranya kan ada. Tidak bisa mengakomodasi semua ya, karena memang harus campur dan banyak, bukan cuma pak Akom (Ade Komarudin) saja," katanya.
Menurut Nurul, beberapa pendukung Akom tersebar dalam kepengurusan partai, dari pengurus harian, hingga ke Dewan Pembina Partai.
"Ada beberapa yang masuk dalam kepengurusan harian, juga disalurkan ke Dewan Partai, Dewan Penasehat, Dewan Pembina," ujar Nurul yang merupakan eks tim sukses Setya Novanto ini.
Sebelumnya, beredar kabar nama Ade Komarudin yang menjadi salah satu pesaing terberat Setya Novanto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar beberapa waktu yang lalu, tidak masuk dalam struktural pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Dalam Munaslub tersebut, Setya Novanto kemudian terpilih menjadi Ketua Umum menumbangkan para rivalnya dalam persaingan memperebutkan kursi yang sebelumnya diduduki Aburizal Bakrie.
Bersama dengan tim formatur susunan kepengurusan DPP Partai Golkar, Setya Novanto sebagai Ketua Umum terpilih dikabarkan akan menempatkan Akom pada posisi anggota Dewan Pembina Partai Golkar.