Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait BLESS, MUI: Kalau Dakwah Dikomersialisasi, Tentunya Tidak Boleh

Terkait Aplikasi Dakwah 'BLESS' yang diluncurkan Menkominfo Rudiantara, Sabtu (28/5/2016), di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ketua Umum MUI Maruf Ami

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Terkait BLESS, MUI: Kalau Dakwah Dikomersialisasi, Tentunya Tidak Boleh
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Ketua MUI Maruf Amin (kedua dari kiri) 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait Aplikasi Dakwah 'BLESS' yang diluncurkan Menkominfo Rudiantara, Sabtu (28/5/2016), di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ketua Umum MUI Maruf Amin memberikan tanggapannya.

Ia menuturkan akan melihat konsep serta tujuan dari pembuatan aplikasi dakwah tersebut.

"Kita akan lihat dulu ya seperti apa sebenarnya, aplikasinya seperti apa," ujar Maruf, saat ditemui di Aula Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2016).

Menurutnya, MUI belum mendapatkan informasi terkait diluncurkannya aplikasi tersebut, namun ia menyatakan jika terbukti komersil, itu dilarang.

"Kita belum peroleh informasi lengkap, kalau dakwah dikomersialisasi tentunya tidak boleh," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika nantinya akibat dakwah tersebut menghasilkan hal komersil, MUI tidak setuju dengan aplikasi tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kalau akibat dakwah itu ada aspek-aspek komersialnya, misalnya medianya, itu bukan dari segi aspek dakwahnya, jelas tidak boleh," jelasnya.

Ma'ruf memberikan contoh sebuah travel haji, yang menyediakan layanan jasa dan mengambil keuntungan dari jasa yang dijualnya.

"Seperti orang pergi haji, haji itu kan ada travelnya, kemudian ada yang menyelenggarakan, lalu dia mengambil keuntungan, bukan dari ibadah hajinya, tapi dari pelayanannya," katanya

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meluncurkan aplikasi dakwah bernama 'BLESS' yang bertujuan untuk mempertemukan antara masjid dengan pendakwah.

Nantinya, melalui aplikasi tersebut, baik dari pengurus masjid maupun jemaah bisa mencari pendakwah yang lokasinya paling dekat.

Dengan adanya aplikasi dakwah diharapkan tidak akan ada lagi salah lokasi ceramah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas