Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Letda Poltak Siahaan, Juara Tembak Dunia Antar AD

Letda Poltak bersama 18 prajurit lainnya menjadi juara umum Australian Army Skill at Arms Meeting

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Mengenal Letda Poltak Siahaan, Juara Tembak Dunia Antar AD
Taufik Ismail
Letnan Dua Poltak Siahaan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berperawakan tegap, Letnan Dua Poltak Siahaan tampil sederhana di rumah dinasnya di ‎Divisi 1 Infanteri Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Mengenakan celana pendek, pria berumur 42 tahun tersebut sedang menanami rumput saat ditemui Tribunnews di halaman belakang rumahnya.

Maklum saja, tentara perwira pertama tersebut baru saja pindah ke perumahan dinas di Markas Divisi Infanteri Kostrad.

Tidak ada yang menyangka dibalik penampilan sederhananya tersebut, bapak dua anak ini ‎ikut membawa harum nama Indonesia khususnya Tentara Nasional Indonesia dalam kejuaran tembak bergengsi antar angkatan darat (AD) berbagai negara yang diselenggarakan di Australia tersebut.

Letda Poltak bersama 18 prajurit lainnya yang berasal dari Kostrad, Kodam, dan Kopassus membawa Indonesia menjadi juara umum Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Tim Indonesia meraih 23 medali emas, 14 perak, dan 7 perunggu.

Kemenangan Indonesia tersebut untuk ke sembilan kalinya sejak Indonesia ikut andil dalam kejuaran tersebut pada tahun 1991.

Khusus untuk Letda Poltak, ia meraih gelar bergengsi dengan menjadi juara perseorangan champion shoot dengan menyumbangkan 6 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu.

Berita Rekomendasi

Ia menyabet gelar tersebut untuk ke empat kalinya, yakni pada tahun 2008, 2009,2012, dan 2016. Sudah tujuh kali Poltak menjadi bagiam tim kontingen Indonesia. Ia hanya absen dua kali, lantaran bertugas ke Libanon dan sekolah kemiliteran.

Pria asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara tersebut mengaku bangga bisa membawa kembali TNI AD menyabet juara umum pada ajang yang pertama kali digelar pada tahun 1984 dan dibuka untuk penembak international tahun 1988.

"Tentunya bangga dapat membawa harum nama Indonesia dan TNI. Ini membuktikan jika prajurit TNI Indonesia tangguh dan tidak bisa dianggap remeh," katanya.

Senjata andalan prajurit yang lama bertugas di Batalyon Infanteri Lintas Udara Para Rider 328 (Paratrooper) Kostrad itu, dalam kejuaraan AASAM adalah ‎‎senapan laras panjang SS2-V4 HB‎ buatan Pindad.

Seluruh emas ditorehkan dari senapan tersebut. Dari 50 mata lomba, Poltak mengikuti 27 dalam kejuaraan tersebut.

Ia mengikuti lomba tembak untuk kelas senapan dan otomatis.‎ untuk senapan ia menggunakan senapan serbu SS2-V4 HB dan untuk otomatis senjata yang digunakan adalah Minimi atau Mag 45 GPMG (general purpose machine gun). Jarak tembak terdekat ada 25 meter dan terjauh adalah 450 meter.

"Seluruh emas didapatkan dari kelas senapan dengan senjata buatan Pindad, sementara kelas otomatis hanya mendapatkan perak," paparnya.

Nama: Poltak Siahaan
Pangkat: Letnan Dua
Kesatuan: Divisi 1 Infanteri Kostrad
Tempat Tanggal Lahir: Tapanuli Utara 15 April 1974
Bergabung TNI: 1995
Partisipasi Kejuaraan: AASAM, BISAM, AARM, KSAD Cup, piala Panglima, Dll.
Prestasi:‎ Juara Perseorangan AASAM, 2008, 2009, 2012, 2016, dll.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas