Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Yasonna Lebih Percaya BIN Ketimbang Kivlan Zein

Kata Yasonna, informasi yang diungkapkan BIN lebih akurat dibandingkan pernyataan yang diutarakan Kivlan Zein.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Yasonna Lebih Percaya BIN Ketimbang Kivlan Zein
Kompas.com
Penampakan gedung bekas PKI dari depan di Jalan Kramat V, Senen, Jakarta Pusat. Kabarnya di gedung ini PKI bermarkas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menanggapi pernyataan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein yang mengungkapkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah berdiri dan ingin makar.

Yasonna percaya sepenuhnya dengan Badan Intelijen Negara (BIN) yang membantah PKI telah mendeklarasikan diri.

Kata Yasonna, informasi yang diungkapkan BIN lebih akurat dibandingkan pernyataan yang diutarakan Kivlan Zein.

"BIN sebagai badan intelijen negara akan memberikan informasi yang akurat dari cakap-cakap gitu loh. Pemerintah ada lembaganya, ada polisinya, ada BIN-nya, ada segala macam kita," ujar Yasonna di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016).

Sampai saat ini, kata Yasonna, pihak Kementerian Hukum dan HAM terus melakukan koordinasi dengan BIN.

Dan belum ada informasi mengenai kebangkitan PKI.

"BIN sampai sekarang tidak ada cerita sama kita, dalam rapat beberapa kali kita rapat sama BIN," imbuh Yasonna

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Mayjen TNI (purn) Kivlan Zein mengungkapkan bahwa saat ini Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah berdiri dan siap untuk melakukan gerakan makar.

Para pendukung PKI, lanjut Kivlan juga diberikan dana sebesar Rp 15 juta untuk kegiatan mereka.

"Mereka sekarang sudah ancang-ancang. Saya dapat informasi dari orang PDIP dan pendukungnya mendapat Rp 15 juta," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Dia menjelaskan bahwa Partai Komunis Indonesia saat ini juga sudah merekrut anggota dewan yang berada di parlemen dan partai-partai yang lain.

Mereka juga sudah menyiapkan gerakan seperti tahun 1965 dengan dana yang cukup besar dan Kivlan mengingatkan pemerintah untuk tetap waspada.

"Pemerintah harus sediakan anggaran untuk perang. Mereka sudah ancang-ancang. Kita jangan sampai lengah," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas