Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata IPW, Belum Saatnya Tito Karnavian Jabat Kapolri Gantikan Badrodin

Apalagi mengingat jabatan Kepala BNPT yang dijabat Tito masih panjang masa dinasnya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kata IPW, Belum Saatnya Tito Karnavian Jabat Kapolri Gantikan Badrodin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Irjen Pol Tito Karnavian mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/3/2016). Tito dilantik menjadi Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol Saud Usman Nasution. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komisari Jenderal Pol Tito Karnavian merupakan sosok calon Kapolri masa mendatang.

Artinya bukan Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Badrodin Haiti tahun ini.

Apalagi mengingat jabatan Kepala BNPT yang dijabat Tito masih panjang masa dinasnya.

Masa pensiun mantan Kapolda Metro Jaya itu masih sangat lama yakni 2022.

Untuk periode penerima tongkat estafet kepemimpinan Bhayangkara I, IPW menilai masih banyak senior yang jauh di atas Tito.

Sehingga mantan Kapolda Metro Jaya itu perlu lebih dulu mendukung perwira yang senior untuk menjadi Kapolri.

"Tito terlalu yunior dan masih banyak senior di atasnya," jelas Neta dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Selasa (7/6/2016).

Berita Rekomendasi

Kalaupun dipaksakan Tito menjadi Kapolri, dia melihat tidak akan baik bagi organisasi Polri. Selain juga kalau pun Tito menjadi Kapolri dipastikan dia tidak akan nyaman memimpin para seniornya.

"Kalaupun Tito akan menjadi Kapolri, mungkin bisa saja di masa mendatang, mengingat masa pensiunnya masih lama, yakni 2022," ujarnya.

Lebih lanjut Neta mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan memilih calon Kapolri dari kader terbaik, yang punya integritas, dedikasi, pengalaman, prestasi, kepemimpinan dan jaringan yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal.

Dalam memilih calon Kapolri, Presiden diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan. Patokan yang perlu diperhatikan Presiden adalah Pasal 11 ayat 6 UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri, yang menegaskan bahwa Calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir.

Karena imbuhnya, ke depan Polri membutuhkan figur Kapolri yang bisa membangun soliditas organisasi secara utuh, mampu membawa Polri makin profesional dan modern, mampu membuat Polri cepat merespon laporan masyarakat, mampu menjaga keamanan, mampu menumpas kejahatan kelas teri maupun kakap, dan mampu menumpas para penjahat yang berseragam polisi di internal kepolisian.

"Dengan demikian Kapolri pasca Jenderal Haiti, bisa diharapkan berjalan maksimal dan bisa makin profesional dalam melayani masyarakat," harapnya.

Berikut kandidat-kandidat calon Kapolri yang kini berpangkat Jenderal bintang tiga polisi atau yang kini berpangkat Komjen Pol: Wakapolri Komjen Budi Gunawan, (Akpol 1983 dan baru akan pensiun 2017), Kalemdikpol Komjen Syafruddin (Akpol 1985 dan baru pensiun 2019) dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayu Seno (Akpol 1984 dan pensiun 2019).

Kemudian Irwasum Komjen Dwi Priyatno (Akpol 1982 dan pensiun 2017), Sestama Lemhanas, Komjen Suhardi Alius, (Akpol 1985 dan akan pensiun 2019), Kepala BNN, Komjen Budi Waseso (Akpol 1984 dan pensiun 2019) dan Kepala BNPT, Tito Karnavian yang baru dilantik Presiden (Akpol 1987 dan pensiun 2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas