Minta Maaf ke Rieke, Mendag: Saya Selalu Mengapresiasi TKI
Rieke pun memarahi Thomas karena TKI disamakan dengan barang komoditas ekspor.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan dengan Komisi VI DPR, terjadi debat kusir antara anggota Komisi VI fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
Rieke mendapat berita bahwa Thomas ingin mengekspor TKI. Hal itu untuk meningkatkan nilai ekspor, karena devisa yang di dapat negara mencapai 10 miliar dollar AS.
Rieke pun memarahi Thomas karena TKI disamakan dengan barang komoditas ekspor. Rieke ingin Thomas meminta maaf dan menarik semua perkataannya.
Menanggapi emosi Rieke, Thomas terlihat panik. Walaupun demikian, Thomas tetap tersenyum dan memberi penjelasan bahwa yang ia maksud adalah mengekspor tenaga kerja ahli yang bisa memberikan pemasukan terbesar ketiga di sektor non migas.
"Bu Rieke yang saya hormati, perlu saya akui, saya salah bicara, saya salah omongan bukan ekspor orang, tapi ekspor jasa," jawab Thomas.
Rieke pun tak bisa menerima penjelasan Thomas pada saat itu. Mantan calon Gubernur Jawa Barat itu menilai Thomas ingin melakukan perdagangan manusia.
"Anda melegalkan human trafficking, dicabut dan minta maaf kepada para TKI," ujar Rieke dengan nada tinggi.
Thomas dengan muka cemberut berusaha ingin tersenyum menjawab pernyataan Rieke. Thomas pun akhirnya mengalah dan meminta permohonan maaf.
"Saya dengan senang hati meminta maaf bu Rieke, ibu Melani, dan semua kalangan yang tersinggung, memohon maaf, dan mencabut pernyataan saya," ucap Thomas dengan tegas.
Thomas pun kembali memberikan penjelasan singkat mengenai maksudnya untuk mengekspor tenaga kerja.
Dengan memasang senyumnya yang khas, Thomas mengakui perjuangan TKI memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara.
"Bu Rieke, saya justru pribadi mengapresiasi TKI di luar negeri pahlawan. Bagaimana mereka sulit menghadapi kehidupan di luar negeri," papar Thomas.
Thomas menambahkan, ia tak pernah merendahkan jasa para TKI yang selama ini berjuang untuk menafkahi keluarga sekaligus memberikan pemasukan negara.
"Bukan maksud saya mengurangi kehormatan di luar negeri yang bekerja keras, terima kasih," kata Thomas.