Harga Pangan Mahal, Mendag Tak Mau Salahkan Menteri Lain
Memasuki bulan puasa, hampir semua komoditas pangan mengalami kenaikan harga signifikan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki bulan puasa, hampir semua komoditas pangan mengalami kenaikan harga signifikan.
Hal ini disebabkan pasokan pangan menipis disertai rantai distribusi yang panjang.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong ingin agar seluruh menteri kabinet kerja bisa kompak menghadapi kenaikan harga pangan.
Lembong tak ingin ada kementerian yang saling menyalahkan kementerian lain.
"Tidak saling menyalahkan jadi tantangan di pertanian itu tugas bersama," ujar Lembong di kantor Kementerian Pertanian, Jumat (10/6/2016).
Lembong pun siap jika Kementerian Perdagangan dikritik oleh Kementerian lain karena kinerjanya buruk, sehingga harga pangan menjadi mahal.
Menurut Lembong semua harus bisa menerima dengan lapang dada.
"Kalau ada kritikan kita anggap positif dan harus introspreksi meski ada kelemahan," kata Lembong.
Lembong menambahkan bahwa semua yang terkait pangan, merupakan tanggung jawab pemerintah kabinet kerja bersama.
Tanpa ada kerjasama yang baik dan egosektoral, masalah pangan tidak akan pernah menemukan solusi.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga tiap kementerian harus sinergi dan harus cair antar tidak boleh defensif," papar Lembong.