Zulkifli Hasan: Di Zaman Kebebasan ini Kalau Tak Pintar Akan Tergilas.
Sosialisasi Empat Pilar MPR ini diselenggarakan oleh MPR bekerja sama dengan Yayasan Al-Bidayah Bandung Barat.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Bidayah Bandung Barat memperoleh giliran mendapat pencerahan lewat sosialisasi Empat Pilar MPR darI Ketua MPR DR (HC) Zulkifli Hasan.
Sesuai tradisi pesantren para tamu dan undangan, termasuk Zulkifli Hasan, duduk bersila beralaskan karpet.
Sosialisasi Empat Pilar MPR ini diselenggarakan oleh MPR bekerja sama dengan Yayasan Al-Bidayah Bandung Barat.
Peserta sosialisasi ini adalah para pengasuh, para santri yang terdiri dari para siswa madrasah Iftidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, serta para alumni Ponpes Al-Bidayah.
Pimpinan Pompes Al-Bidayah KH. Mahfuzh Sirodj dalam kata pengantarnya mengatakan, sosialisasi Empat Pilar ini pening mengingat sekarang ini berkembang paham yang menyimpang dari ajaran Islam.
Kiai Mahfuzh lalu mengingatkan, bagaimana pedihnya umat Islam dibunuh oleh PKI, bagaimana getirnya ketika DI/TII merongrong negara kita ini.
"Kalau negara ini rusak maka yang rusak juga umat Islamn" kata Kiai Mahfuzh. "Untung semua itu bisa diatasi dengan baik," katanya.
Selanjutnya tibalah giliran Ketua MPR DR (HC) Zulkifli Hasan menyampaikan ceramah sosialisasi Empat Pilar.
Menggunakan bahasa yang gampang dimengerti oleh para santri yang memang masih berusia remaja, Zulkifli Hasan menjelaskan tentang Pancasila secara gamblang.
Orang Pancasilais itu, kata Zulkifli Hasan, perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi.
"Kalau anak-anak juara olimpiade, itu namanya perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi," jelas Zulkifli Hasan. Atau, kalau nak-anak juara kelas, nah juga perilaku Pancasilais," katanya.
Jadi, jika seseorang berperilaku Pancasila itu, jelas Zulkifli, maka dia akan menghormati orang lain, bicaranya sejuk bak mutiara, sangat menghargai perbedaan.
"Kalau ada perbedaan maka diselesaikan secara musyawarah mufakat," kata Zulkifli.
Lalu, dalam menghadapi zaman kebebasan ini, kita sebagai umat Islam harus pintar, cerdas, wangi. "Kalau tidak pintar, tidak menguasai ilmu dan teknologi, maka kita akan tergilas," tegas Zulkifli Hasan.
Karena itu, Zulkli Hasan yang mengaku lulusan PGA ini mengajak anak-anak pesantren untuk belajar keras, berjuang dengan sungguh, dan bersyukur.
Anak-anak yang sekolah di madrasah tak usah minder dengan anak-anak di sekolah umum.
"Saya juga lulusan madrasah, ternyata saya bisa menjadi menteri, jadi Ketua MPR, dan jadi pengusaha sukses," ungkap Zulkifli Hasan memberi motivasi kepada para santri Ponpes Al-Bidayah Bandung Barat.