Negara Dinilai Belum Hadir dalam Memberdayakan Madrasah
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah menilai saat ini madrasah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah menilai saat ini madrasah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Padahal menurutnya, madrasah memiliki peran yang sangat penting dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air.
"Madrasah merupakan sarana pendidikan yang usianya cukup tua, lebih tua dari usia Indonesia. Namun pada realitasnya, madrasah seperti hidup segan mati tak mau," kata Ida di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Padahal kata Ida, pemerintah cukup diuntungkan dengan keberadaan madrasah karena 90 persen pengelolannya oleh masyarakat.
Namun, tentu dengan hanya berasal dari peran masyarakat itu, madrasah sedikit kalah dengan sekolah negeri atau swasta lainnya.
"Lalu, dengan kondisi madrasah yang tertinggal khususnya dari sisi anggaran (APBN dan APBD) pemerintah akan tetap diam?" katanya.
Ida pun mendesak agar negara hadir melalui RUU Pendidikan Madrasah sebagai payung hukum, untuk menunjukkan keperpihakan negara melalui anggaran (APBN dan APBD).
"Makanya Fraksi PKB di DPR akan terus memperjuangkan anggaran madrasah ini meski pemerintah saat ini terus melakukan pemotongan anggaran,” tandasnya.