BNN: Permintaan Narkoba dari Tiongkok Sangat Banyak
Hal itu terlihat dari pengungkapan barang bukti narkotika yang diungkap oleh Bea Cukai mencapai dua kali lebih banyak dari tahun lalu
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari menyayangkan masih tingginya permintaan masyarakat terhadap narkotika yang diimpor dari luar negeri.
Hal itu terlihat dari pengungkapan barang bukti narkotika yang diungkap oleh Bea Cukai mencapai dua kali lebih banyak dari tahun lalu
"Total hingga Juni 2016 sudah 342 kilogram narkotika. Artinya lebih dari dua kali lipat dari tahun kemarin. Permintaan masyarakat terhadap narkoba ini masih tinggi sekali," ujar Arman Depari di Kantor Bea Cukai, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Dari hal itu, setidaknya 1,7 juta jiwa generasi muda Indonesia dapat terselamatkan.
Pengungkapan barang bukti tersebut paling banyak ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta dan juga pelabuhan Batam.
Arman menjelaskan bahwa sebagian besar barang bukti merupakan kiriman dari Tiongkok untuk masuk ke wilayah Indonesia yang dinilai sebagai pasar potensial.
"Alasannya karena bandar narkoba yang berada disini mempunyai jaringan luas untuk pengiriman dari Tiongkok dan banyak permintaan juga untuk jenis narkoba hasil dari Tiongkok," tambahnya.
Alasan lainnya, Arman menjelaskan saat ini kolaborasi sindikat Tiongkok dan Indonesia jauh lebih berperan aktif dibandingkan dengan sindikat yang berasal dari Iran maupun Afrika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.