Jokowi Dengarkan Keluhan Pengusaha Karet di Istana
Presiden Joko Widodo, Jumat (24/6/2016) menerima perwakilan pengusaha karet yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) di Ist
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, Jumat (24/6/2016) menerima perwakilan pengusaha karet yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) di Istana Negara, Jakarta.
Seusai pertemuan, Ketua Umum Gapkindo, Munarji Sudargo menyampaikan saat ini kondisi pengusaha karet tertekan karena harga yang tinggi.
"Kondisi karet sekarang agak tertekan seperti lazimnya komoditi lainnya pernah mencapai harga tertinggi. pada 2011 US$ 5,3 dolar/kg. Awal 2016 ada tekanan mendekati US$ 1/kg. Sungguh sangat tertekan dan berat bagi semua pelaku," kata Munarji.
Sebelum menyampaikan hal tersebut kepada Presiden, Munarji mengaku telah menyampaikannya kepada Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Perdagangan.
"Kami belum sempat mendapatkan suport berupa mungkin dana APBN atau subsidi bunga belum ada. Tapi kami tetap lakukan, untuk menolong harga," kata Munarji.
Persoalan lain yang disampaikan Munarji yakni masalah produksi karet yang kini terhambat.
Akibatnya produksi karet menurun dari 1,7 ton menjadi 1 ton per hektar.
"Kami mengimbau bagaimana pemerintah memberikan daya tahan secara jangka panjang. Peremajaan, pemerintah perlu hadir untuk membantu karet petani, karena kalau peremajaan dilakukan produktivitas petani akan meningkat," kata Munarji.