Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandera Saat Ini Berada di Kelompok yang Sama

Kelompok pertama menculik tiga orang WNI, yakni Ery Arifin, Muh. Mahbrur Dahri, dan Edy Suryono.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sandera Saat Ini Berada di Kelompok yang Sama
Tribun Kaltim/Siti Zubaidah
Para istri ABK dan keluarga kapal tunda (Tugboat) Charles yang diduga disandera kelompok bersenjata bertemu Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di kantor PT PP Rusianto Bersaudara yang menaungi operasional TB Charles, Kamis (23/6/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh orang warga negara Indonesia (WNI), awak kapal Tug Boat (TB) Charles yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan, saat ini sudah berada di tangan kelompok yang sama, menurut Menteri Luar Negri (Menlu) Retno LP Marsudi.

"Berdasarkan informasi yang kita peroleh saat ini mereka berada atau mereka sudah berada di dalam satu kelompok," ujar Retno dalam konfrensi pers, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).

Pada Senin pekan lalu (20/6), kapal TB Charles disambangi oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

Kelompok pertama menculik tiga orang WNI, yakni Ery Arifin, Muh. Mahbrur Dahri, dan Edy Suryono.

Selang satu jam setelahnya, kelompok kedua datang dan menculik empat orang lainnya, mereka adalah Ismail, Robin Piter, Muhammad Nasir dan Muhamad sofyan.

Pemerintah sudah mengidentifikasi bahwa kelompok terakhir, adalah kelompok Al Habsy, yang sudah mengajukan tebusan sebesar Rp 50 miliar.

Sedangkan kelompok pertama, belum bisa dikenali.

Berita Rekomendasi

Dalam konfrensi pers tersebut, Menlu tidak menjelaskan identitas kelompok yang saat ini menyandera tujuh awak kapal TB. Charles itu.

Retno juga menjelaskan, bahwa sandera masih mungkin dipecah di dalam beberapa kelompok yang berbeda, untuk menyulitkan pelacakan dan aksi penyelamatan.

"Mereka sudah berada di dalam satu kelompok namun kadang tidak, dan mereka dipindahkan, dan dipecah dalam dua kelompok," katanya.

"Kementerian Luar Negri juga sudah menyampaikan perkembangan ke keluarga," ujarnya.

Namun pergerakan para sandera masih berada di seputar pulau Jolo.

Retno mengatakan sejumlah diplomat suah dikirmkan ke Davao, untuk menggali infomasi soal penyanderaan, dan mengupayakan pembebasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas