‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto mengaku sedih atas peristiwa serangan‎ teror bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Attaturk, Istanbul Turki. Dikatakannya, kejadian bom bunuh diri tersebut telah meninggalkan luka yang mendalam.

‎"Dari informasi yang saya dengar pelaku pengeboman bunuh diri itu sebanyak tiga orang dan menyebabkan korban meninggal 36 orang. Ketiga pelaku teror ini melepaskan tembakan secara membabi buta sebelum meledakkan diri. Aksi sadis ini tentu merupakan tindakan yang diluar akan sehat dan sangat jauh dari nilai-nilai keagamaan," kata Novanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/6/2016).

‎Novanto juga meminta agar peristiwa bom bunuh diri tersebut tidak dikaitkan dengan sentimen keagamaan. Menurutnya, sentimen yang seharusnya mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis, sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama.

"Bentuk terorisme ini sebenarnya ditujukan kepada seluruh masyarakat dunia. Masyarakat dunia tentu mengecam perbuatan keji ini. Dan apapun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah. Kekerasan tak pernah jadi pilihan sebuah agama untuk menjalankan ajaran dan mencapai misi," tuturnya.

Untuk itu dirinya mendukung upaya aparat internasional memerangi terorisme, dan untuk melakukan ini tentu diperlukan usaha ekstra. Kemudian, ia juga berharap agar warga negara Indonesia tidak terpancing dengan peristiwa ini, karena sudah kewajiban kita untuk menjaga keharmonisan kerukunan umat beragama.

"Saya selaku Ketua Umum Partai Golkar sudah tentu berharap peristiwa memilukan ini tidak terjadi lagi di masa datang, baik diluar negeri maupun di dalam negeri. Dan untuk itu, kita perlu terus mendukung upaya internasional memerangi terorisme," ujarnya.

Dari Tanah Suci Mekkah, Novanto mengajak semua pihak untuk mendoakan seluruh korban tragedi di Bandara Attaturk di Istanbul Turki, agar seluruh dosa mereka diampuni dan amal, ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Dan juga para korban agar mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditunggalkan agar diberikan ketabahan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan ini.

"Terakhir saya meminta kita semua untuk menjadikan momen Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah ini untuk terus menyucikan jiwa, membersihkan hati sehingga menjadikan diri kita sebagai pribadi yang bersih, respek kepada sesama," tukasnya.