I Putu Sudiartana Diintai Satu Minggu Sebelum Ditangkap
Tim Satgas KPK mengintai kemudian berhasil menangkap anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana (IPS).
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Satgas KPK mengintai kemudian menangkap anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana (IPS).
Enam orang termasuk Putu ditangkap saat berencana bertransaksi pemberian uang atas 'penggolan' pengajuan anggaran 12 ruas jalan di Provinsi Sumatera Barat dalam APBN-Perubahan 2016 yang disahkan DPR, Selasa (28/6/2016).
Bahkan, Putu sempat hadir bersama rombongan Komisi III dalam acara buka puasa bersama dengan pimpinan KPK di kantor lembaga anti-rasuah, sehari sebelumnya.
Namun, pimpinan KPK membantah timnya juga memantau pergerakan Putu sewaktu acara buka puasa bersama itu.
"Tidak ada sama sekali hubungan dengan acara buka puasa bersama dengan kasus ini. Itu bisa dikonfirmasi ke Bu Basaria," ujar Wakil Ketua KPK, Laode M Syarief.
Menurutnya, acara buka puasa bersama antara pimpinan KPK dan Komisi III tidak terkait dengan penelusuran kasus Putu.
Acara tersebut adalah murni ajang buka puasa bersama sekaligus untuk menjalin silaturahmi dan koordinasi pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Jadi, tidak ada hubungannya dengan surveillance atau pun penyadapan kepada Komisi III," tegas Laode.
Laode menambahkan, pihaknya hanya menemukan tiga bukti transfer dari pihak pemberi, pengusaha, kepada Putu melalui rekening beberapa orang dekatnya. Sejauh ini, belum ada aliran dana ke rekan Putu di Komisi III maupun ke Partai Demokrat.
Putu sempat berbincang dengan beberapa pimpinan KPK sewaktu acara buka puasa bersama di kantor KPK. Bahkan, Putu sempat berfoto berdua dengan Ketua KPK, Agus Rahardjo.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Basaria enggan menjawab saat ditanya kondisi raut wajah atau ekspresi Putu sewaktu bertemu dengannya dalam acara buka puasa bersama.
Menurutnya, dugaan keterlibatan Putu sebagai penerima suap diketahui setelah tim penyelidik menangkapnya dan menemukan bukti transfer dana dari pengusaha ke rekening suami dari sekretarisnya, Noviyanto, Muchlis.
"Kalau kami tahu hari itu, dia (Putu) sudah ditangkap hari itu juga," tegas Basaria.