Infrastruktur Jalan Mudik Lebaran Sudah Lebih Baik
Secara menyeluruh infrastruktur jalan lebih baik di banding tahun-tahun sebelumnya
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI FPKB Cucun Ahmad Syamsurrijal menilai, infrastruktur jalan darat yang akan dilalui dalam perjalanan mudik lebaran Idul Fitri 1437 H saat ini secara keseluruhan lebih baik di banding tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu, karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah sigap menghadapi mudik lebaran pada tahun kali ini.
Terlebih, pembangunan infrastruktut memang menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Jokowi-Jk.
“Secara menyeluruh infrastruktur jalan lebih baik di banding tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini kita patut apresiasi kepada Menteri PUPR yang sudah menunjukkan kinerja yang baik dalam mempersiapkan jalan nasional bagi pemudik. Insya Allah tidak ada masalah soal jalan darat untuk mudik lebaran Idul Fitri ini,” kata Sekretaris FPKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurrijal pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Hanya saja, kata politisi PKB asal Dapil Jawa Barat itu, yang harus diperhatikan oleh KemenPUPR, Kementerian Perhubungan dan Satkorlantas adalah jalur-jalur yang rawan longsor di musim hujan ini.
Khususnya di jalur Selatan (Cianjur – Bandung - Nagrek Ciamis – Tasikmalaya – Barjarnegara - Cilacap), Yogyakarta, Kediri, sampai ke Malang Jawa Timur.
“Kalau Pantura hampir tidak ada masalah, kecuali akan terjadi kemacetan di simpul-simpul perempatan atau pertigaan jalan dan juga di pasar tradisional. Sehingga kalau macet total, harus ada jalan alternatif dan itu dibutuhkan koordinasi Satkorlantas yang tepat dan disiplin,” ujarnya.
Siap Lalui
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan menghadapi liburan Lebaran, jalan nasional dalam kondisi siap.
Kepastian tersebut disampaikan berdasarkan hasil inspeksi dan tinjauan langsung seluruh pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian PUPR ke ruas-ruas jalan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Hasil inspeksi menunjukkan bahwa total jalan dan jembatan sepanjang 18.317.7 kilometer di seluruh daerah yang ditinjau pada umumnya mantap dan siap dilalui.
Angka tersebut terdiri dari 7.961 kilometer jalan dan 42,70 kilometer jalan tol di Sumatera, 7.164 kilometer dan 668 kilometer jalan tol di Jawa-Bali, dan 2.482 kilometer di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
“Secara umum jalan nasional kita sudah lebih siap dilalui pemudik,” kata Menteri Basuki saat acara buka puasa beberapa waktu lalu.
Basuki menambahkan, beberapa hal yang baru pada tahun ini yaitu penambahan beberapa ruas tol, di antaranya Pejagan-Brebes Timur, Surabaya-Mojokerto dan Kertosono-Mojokerto yang beroperasi penuh. Kemudian Bawen-Salatiga dan Solo-Kertosono yang beroperasi secara fungsional.
“Kenapa fungsional, karena ini jalan alternatif kalau terjadi macet,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk memperlancar arus jalan di jalan tol juga telah dilakukan integrasi sistem pembayaran tol untuk ruas tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan, Cipularang dan Purbaleunyi.
Basuki, mencontohkan dari Jakarta sampai Brebes Timur, semula ada tujuh gerbang tol menjadi tiga yaitu di Cikarang Utama, Palimanan dan Brebes Timur.
Selain jalan tol, di jalan nasional juga ada lingkar Sumpiuh yang biasanya terjadi kemacetan di sana akibat perlintasan rel kereta api.
Kemudian hal lain yang menjadi perhatian di jalur mudik kali ini adalah terjadinya banjir rob di Semarang Jawa Tengah, tepatnya di Kaligawe. Untuk menangani banjir rob tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan antisipasi sementara dengan menyiapkan 17 pompa.
“BMKG memprediksikan pada 6 Juli nanti terjadi rob tertinggi, bahkan lebih tinggi dari banjir rob yang ada saat ini, makanya kita siapkan 17 pompa disana, 7 dari Jakarta, 2 dari Surabaya, 2 dari Solo dan sisanya dari Semarang,” kata Basuki.