Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Putu Sudiartana Tersenyum Foto Bareng Ketua KPK

Pada foto terpisah, Sudiartana bahkan terlihat foto berdua dengan Agus. Putu pun terlihat tersenyum pada foto tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Saat Putu Sudiartana Tersenyum Foto Bareng Ketua KPK
I Putu Sudiartana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat yang juga Anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ironisnya penangkapan tersebut terjadi usai acara buka puasa bersama KPK dengan jajaran Komisi III DPR Senin lalu.

Turut beserta rombongan Komisi III DPR RI dalam undangan buka puasa bersama di KPK. Kedatangan mereka pun disambut pimpinan KPK di lobi.Usai acara buka puasa tersebut, Sudiartana pun menyempatkan diri berfoto ria bersama pimpinan KPK.

Dari foto yang beredar saat acara tersebut, Sudiartana bersama anggota Komisi III DPR lainnya juga berfoto bersama Ketua KPK Agus Rahardjo, dua wakil Ketua Saut Situmorang dan Basaria Panjaitan. Pada foto terpisah, Sudiartana bahkan terlihat foto berdua dengan Agus. Putu pun terlihat tersenyum pada foto tersebut.

Entah apa yang ada di benak Sudiartana. Hanya berselang dua hari kemudian, dia bukan lagi tamu kehormatan lembaga antirasuah itu. Pria kelahiran Bongkasa itu dicokok usai operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada kemarin malam. Ruangannya di Komisi III DPR RI juga telah disegel.

Terkait Proyek Jalan di Sumatera Barat

Penangkapan anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Partai Demokrat I Putu Sudiartana diduga terkait suap proyek infrastruktur jalan di sejumlah lokasi di Sumatera Barat. Proyek tersebut menggunakan anggaran yang dialokasikan dalam dana tambahan APBN-P."Suap terkait APBN-P," ujar seorang sumber.

Pimpinan KPK La Ode Muhammad Syarif membenarkan kasus korupsi yang membelit I Putu Sudiartana terkait proyek infrastruktur jalan di Sumatera Barat. "Terkait proyek infrastruktur jalan di provinsi Sumatera Barat," saat konferensi pers di gedung KPK kemarin malam.

Berita Rekomendasi

La Ode menjelaskan selain Putu Sudiartana, turut ditangkap sekretaris Putu yakni Novianti, Muklis suami Novianti, Ipin staf fraksi Demokrat, Kadis PU Sumatera Barat Suprapto, dan dua orang dari kalangan pengusaha yakni Suhemi dan Yogan. Lokasi penangkapan terjadi di Jakarta, Padang, dan Medan.

KPK lanjut La Ode kini sedang mendalami apa kaitan I Putu Sudiartana dengan proyek infrastruktur jalan. Sebab Putu diketahui merupakan anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum. "Soal itu sedang kita dalami,"kata La Ode.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengungkapkan bahwa kasus ini ada kaitannya dengan proyek pembangunan 12 ruas jalan di Sumatera Barat. Nilai proyek itu mencapai Rp 300 miliar. "Kasusnya ini terkait pembangunan 12 ruas jalan di Sumbar. Nilainya Rp 300 miliar," ujar Basaria.

Ditangkap di Rumah Dinas

Kapolsek Pesanggarahan Kompol Afroni Sugirto membenarkan sejumlah petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap seorang anggota DPR fraksi Partai Demokrat I Putu Sudiartana di rumah dinasnya, Kompleks Rumah Dinas DPR RI Ulujami, Jakarta Selatan.Penangkapan yang berlangsung pada Selasa (28/6/) sekitar 20.30 WIB, sebut Afroni, dipimpin Afandi Eka Putra bersama 11 anggota tim yang datang menggunakan dua mobil Toyota Innova.

"Maksud dan tujuannya adalah untuk mengamankan anggota DPR RI berdasarkan hasil pengembangan OTT di Plaza Senayan Jakarta Pusat," kata Afroni.Dalam proses penangkapan tersebut, sejumlah petugas Pengaman Dalam (Pamdal) sempat menghalangi.

"Namun setelah dijelaskan oleh tim KPK, petugas Pamdal bisa menerima dan mengikuti kegiatan tim KPK," katanya.Afroni menyebutkan, tim KPK baru meninggalkan Kompleks DPR Ulujami pada sekitar 21.30 WIB dan membawa I Putu Sudiartana bersama mereka.

Terancam Dipecat

Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Fadjar Sampurno mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu kejelasan dari KPK atas tertangkapnya I Putu Sudiartana yang merupakan kader Demokrat dan juga anggota Komisi III DPR RI.

"Kami juga belum tahu hasil di KPK bagaimana? Tunggu saja dulu, saya juga baru tahu dari media saja," ujarnya.Fadjar menilai bahwa setiap kader Demokrat yang menyalahi aturan dan terlibat dengan kasus korupsi, harus dipecat dari keanggotaannya. "Ya memang harus dipecat. Peraturannya sudah begitu," kata Fadjar.

Ketua DPR Prihatin

Ketua DPR Ade Komarudin mengaku prihatin atas tertangkapnya anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, I Putu Sudiartana. Menurutnya, informasi ditangkapnya Putu sudah diketahui sejak malam. "Kita prihatin dengan operasi tangkap tangannya Pak Putu oleh KPK. Saya malam tadi dapat telepon dari Sekjen (DPR) tentang hal ini," kata Ade.

Pria yang akrab disapa Akom itu menuturkan, ia belum mengetahui secara persis mengapa Putu bisa ditangkap oleh KPK. Dikatakannya, sebagai warga negara yang baik hendaknya menaati hukum yang berlaku."Tentu kita harus telusuri ini masalahnya apa. Namun kita juga harus tegakkan asas praduga tak bersalah," tuturnya.Akom pun mengimbau kepada semua anggota DPR agar menjalankan tugas konstitusi dengan baik.

Menurutnya, ia tidak ingin tugas-tugas konstitusional anggota dewan diwarnai oleh perilaku yang tidak baik."Kita mengimbau tidak melakukan hal-hal seperti ini kepada para anggota yang 560 lebih anggota DPR ini. Kita ada kan kinerja dengan baik hingga DPR kelihatan rakyat menjalankan tugas dengan baik selama ini," tandasnya.(eri/rio/val/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas