Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Hilal Diantara Gedung Tinggi di Kelapa Gading

Yayasan Al Husiniyah sempat menjadi pembicaraan di kalangan ulama, karena melakukan pemantauan hilal di lokasi yang mungkin tidak biasa.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Melihat Hilal Diantara Gedung Tinggi di Kelapa Gading
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Ketua Lajnah Falakiyah Yayasan Al Husiniyah, Ahmad Syafi ie, tengah melakukan pemantauan dengan alat teodolit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Al Husiniyah sempat menjadi pembicaraan di kalangan ulama, karena melakukan pemantauan hilal di lokasi yang mungkin tidak biasa.

Mereka melakukannya di sebuah bangunan bekas sekolah, di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur.

Tak sedikit yang menyangsikan hasil pemantauan yayasan tersebut.

Terlebih pada 2011 lalu, mereka menetapkan hari raya Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus, sehari lebih awal dari yang ditetapkan pemerintah.

Tahun 2016 ini, mereka juga melakukan pemantauan hilal atau bulan sabit pertanda datangnya bulan baru, di tempat yang sama, yakni di lantai tiga gedung bekas sekolah milik Yayasan Al Husiniyah.

Pemantauan hilal dilakukan dengan melihat ke arah matahari tenggelam, yakni arah Barat.

Berita Rekomendasi

Dari lokasi pemantauan yayasan Al Husiniyah yang terlihat di arah Barat adalah kawasan Kelapa Gading, dengan gugusan bangunan bangunan tingginya.

Apakah bangunan-bangunan tersebut mengganggu ?

Ketua Lajnah Falakiyah Yayasan Al Husiniyah, Ahmad Syafi'ie memastikan gedung-gedung tersebut tidak akan mengganggu pemantauan.

"Gedung-gedung itu posisinya di bawah dua derajat, jadi kalau hilalnya di atas dua derajat, pasti kelihatan," katanya.

TRIBUNnews pun diberi kesempatan untuk membidik gedung tertinggi, dengan alat teodolit milik yayasan.

Ahmad Syafi'ie lalu menjelaskan, titik tertinggi gedung tersebut adalah dua drajat, hal itu terkonfirmasi dari angka yang tertera pada layar teodolit.

Dengan demikian menurutnya hilal tetap akan terlihat di atas gedung.

"Jadi hilal itu minimal dua derajat, kalau memang terlihat, pasti posisinya di atas gedung," ujarnya.

Hilal yang ia maksud adalah bulan sabit yang ada di sisi kiri bagian atas matahari tenggelam.

Pertanda pergantian bulan menurut kalender Islam, posisi hilal harus berada minimal dua derajat dari garis horizon tempat matahari tenggelam.

"Kendala kita paling cuaca, kalau cuaca mendung atau hujan, ya tidak terlihat," katanya.

Pemantauan yang dilakukan oleh yayasan tersebut pada hari Senin (4/7/2016), tidak menemukan adanya hilal di atas dua derajat.

Ahmad Syafi'ie menyimpulkan bahwa belum ada pertanda pergantian bulan, sehingga, Selasa (5/7/2016), dipastikan masih masuk bulan Ramadhan.

Ia menyimpulkan bahwa 1 Syawal 1347 hijriyah atau hari di mana umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri, jatuh Rabu (6/7/2016).

Kesimpulannya sama seperti kesimpulan pemerintah, melalui Kementerian Agama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas