Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senator Asal Jakarta Berharap Takbir Keliling Jadi Even Resmi Daerah

Senator asal Jakarta Fahira Idris berharap di tahun-tahun mendatang perayaan takbiran menjadi even resmi daerah.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Senator Asal Jakarta Berharap Takbir Keliling Jadi Even Resmi Daerah
Tribunnews.com/ Yurike Budiman
Fahira Idris 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senator asal Jakarta Fahira Idris berharap di tahun-tahun mendatang perayaan takbiran menjadi even resmi daerah.

Dengan begitu pelaksanaannya tidak hanya lebih bermakna, tetapi tertib dan aman.

Fahira mengungkapkan alasan utama beberapa kepala daerah dan pihak kepolisian mengimbau agar tidak melaksanaan takbir keliling adalah alasan keamanan.

Takbiran keliling dikhawtirkan memicu terjadi bentrok atau tawuran warga.

Padahal kalau dijadikan even resmi daerah terutama daerah yang mayoritas muslim, kata Fahira, kekhawatiran-kekhawatiran seperti tersebut bisa diminimalisir.

"Dijadikan even resmi daerah sehingga ada manajemennya. Jadi even takbiran keliling ini dikelola Pemda dengan melibatkan organisasi masyarakat, pengurus masjid, pihak kepolisian dan lainnya," kata Fahira dalam siaran persnya, Selasa (5/7/2016).

Dengan dijadikan even resmi oleh pemerintah, maka jika ada yang menggelar takbir keliling diluar even yang ditetapkan pemerintah ditindak tegas karena dianggap ilegal.

Berita Rekomendasi

"Takbir keliling ini kan kegiatan positif, harusnya pemerintah daerah fasilitasi warganya," ucap dia.

Menurut Fahira, terjadinya satu dua kasus pelanggaran atau tawuran saat takbir keliling karena memang di daerah yang bersangkutan, takbir dan pawai keliling yang sudah jadi tradisi tidak dimanajemen sehingga warga berinisiatif menggelar takbir keliling secara berkelompok.

Akibat tidak dikelola baik masyarakat yang menggelar takbiran keliling kerap melanggar lalu lintas bahkan bisa berujung bentrokan.

"Jika pawai-pawai seni budaya, bisa dimanajemen dengan baik banyak pemerintah daerah bahkan hingga mengalokasikan anggaran daerah, kenapa pawai keagamaan yang banyak mengandung nilai-nilai positif seperti takbir keliling ini tidak diperlakukan sama," kata Wakil Ketua Komite III DPD ini.

Fahira berharap di tahun-tahun mendatang semakin banyak kepala daerah yang semakin bijak dalam menyikapi tradisi takbir keliling sebagai satu cara umat Islam merayakan kemenangan.

"Ini kan hanya soal niat dan kemampuan manejerial. Kepala daerah yang berniat menyalurkan antusias warganya melaksanakan takbir keliling akan mengerahkan semua sumber dayanya agar perayaan ini bisa berlangsung khidmat, bermakna, tertib dan aman. Tetapi yang tidak punya niat, pasti lebih memilih keluarkan imbauan saja," ujar Fahira.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas