Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolres Surakarta, Dari Ketua RT Hingga Jadi Buronan Polisi
Nur Rohman (31), pelaku bom bunuh diri di Mapolres Surakarta diketahui pernah menjadi Ketua RT sebalum akhirnya bergabung dengan kelompok teroris dan
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nur Rohman (31), pelaku bom bunuh diri di Mapolres Surakarta diketahui pernah menjadi Ketua RT sebalum akhirnya bergabung dengan kelompok teroris dan menjadi buruan polisi.
Pelaku pernah menjadi Ketua RT 001/012 Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Namun sayangnya tidak diketahui pasti kapan Nur Rohman menjadi Ketua RT di Sangkrah.
"Sudah lama jadi Ketua RT di sini," kata tetangga pelaku, Kasmi (52) saat ditemui di rumah pelaku bom bunuh diri di RT 001/012 Sangkrah, Selasa (5/7/2016).
Berdasarkan alamat tempat tinggalnya, Nur Rohman, ternyata Nur Rohman masih satu kampung dengan Muhammad Bahrun Naim.
Bahrun Naim dikenal sebagai otak serangan teror di Jakarta pada 15 Januari 2016 lalu.
Nur Rohman, di Sangkrah tinggal bersama istrinya, Siti Aminah dam dua anaknya.
Menurut informasi tetangga mereka, Ny Kasmi (52), Siti Aminah tidak bekerja.
Kedua orangtuanya sudah meninggal dan ia pun menurut Kasmi pernah berjualan bakso keliling.
Namun, selama setahun terakhir Nur Rohman tidak pernah kelihatan.
Tepatnya pascabom di Sarinah dan penemuan bom rakitan di Semanggi.
Nur Rohman sebelumnya hampir tertangkap polisi, tapi ia berhasil melarikan diri dalam sebuah penggerebekan di Bekasi akhir tahun 2015.
Nur Rohman lolos dari kejaran polisi dengan membawa tiga buah bom.
"Kita belum mengetahui bom yang mana yang diledakkan hari ini," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dalam jumpa pers di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016).
Dia menjelaskan, bom yang digunakan hari ini menggunakan pemicu yang langsung bisa diledakkan seketika.
Dalam penggerebekan di Bekasi itu, polisi menangkap Abu Mushab yang diduga kuat terkait dengan bom Solo.
Sebenarnya, jejak Nur Rohman telah terendus polisi saat di Jawa Timur, namun dia kembali lolos.