Kisah Pramugari Kereta Api Tak Dapat Berkumpul Bareng Keluarga Saat Lebaran
Momen Idul Fitri merupakan waktu yang ditunggu untuk berkumpul bersama keluarga dalam rangka saling maaf memaafkan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen Idul Fitri merupakan waktu yang ditunggu untuk berkumpul bersama keluarga dalam rangka saling maaf memaafkan.
Namun, tidak semua orang dapat merasakan momen Idul Fitri bersama keluarga.
Umi Farika (20) misalnya, wanita yang tidak dapat merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga di momen Idul Fitri.
Hal itu lantaran pekerjaan yang digeluti Umi sehingga tidak dapat merasakan kumpul bersama keluarga disaat Idul Fitri.
Umi merupakan seorang pramugari kereta api yang harus bekerja di saat Idul Fitri.
Karena pada saat momen Idul Fitri adalah waktu tersibuk untuk perusahaan jasa transportasi tempat Umi bekerja.
Idul Fitri 1437 H bukanlah lebaran pertama yang dilalui Umi tidak berada di tengah-tengah keluarganya.
Lebaran yang lalu, Umi juga harus melaluinya di atas gerbong kereta api.
"Tahun ini merupakan tahun kedua saya tidak berlebaran bersama keluarga. Lebaran yang sebelumnya saya juga tidak merayakan lebaran bareng keluarga," kata Umi kepada Tribunnews.com disela menjalankan tugasnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (8/7/2016).
Tribunnews.com/ Muhammad Zulfikar
Umi Farika (20), seorang pramugari kereta api
Sore itu, Umi hendak bertugas di atas kereta api tujuan akhir Malang, Jawa Timur.
Umi dengan keramaahannya tak segan melemparkan senyum untuk para penumpang yang bertanya kepadanya.
Wanita asal Jombang itu mengatakan akan berada di atas kereta api selama kurang lebih 16 jam.
Waktu yang cukup panjang itu, tak heran jika dirinya tidak berada di tengah keluarga saat Idul Fitri.
Dikatakannya, tidak dapat ditampik bahwa tak berlebaran bersama keluarga meninggalkan kesedihan untuknya.
Menurutnya, hal itu harus disikapi dengan bijak karena yang dilakukannya adalah profesionalisme pekerjaan.
"Sedih sih nggak bisa berlebaran sama keluarga. Tapi bangga juga kita disaat lebaran bisa mengantarkan para penumpang bisa berkumpul bersama keluarga," ujarnya.
Untuk menyikapi tidak berkumpul bersama keluarga, Umi pun menyisiatinya dengan menelpon keluarganya yang berada di Jombang.
Beruntung, kedua orangtua Umi dapat mengerti pekerjaan yang dilakoni anaknya.
"Paling cuma bisa telpon, minta maaf nggak bisa pulang. Alhamdulillah keluarga maklumin," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.