Antisipasi Lonjakan Pemudik Sosiolog Minta Pemerintah Atur Libur Lebaran
Sosiolog Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmin meminta kepada pemerintah untuk dapat mengantisipasi lonjakan pemudik yang terjadi pada saat Hari
Penulis: Amriyono Prakoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmin meminta kepada pemerintah untuk dapat mengantisipasi lonjakan pemudik yang terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri tiba.
Salah satu caranya adalah dengan mengatur cuti pada saat Lebaran tiba sehingga lalu lintas pemudik dapat dikendalikan.
"Harus dibagi per-kluster, tidak bisa semua berbarengan begini. Semua orang akan tumpah di jalanan dan kejadian yang sama akan terus berulang di tahun-tahun ke depan," ujarnya saat dihubungi, Jakarta, Minggu (10/7/2016)
Dia mencontohkan jika libur lebaran adalah 14 hari yaitu tujuh hari sebelum lebaran dan tujuh hari berikutnya setelah lebaran, maka pemerintah dapat mengatur cuti para pegawai negeri dan pegawai swasta.
"Misalnya, pegawai negeri mendapat cuti sebelum lebaran, dan yang perusahaan swasta setelah lebaran, atau sebaliknya. Jadi tidak semua disaat yang bersamaan," ujarnya.
Lagipula, kata Daisy momen lebaran dengan jadwal cuti yang begitu panjang, justru tidak membuat produktif dari berbagai sisi, baik sisi perekonomian ataupun sisi pemerintahan.
"Selain aturan-aturan soal hal itu, pemerintah juga harus memperhatikan infrstruktur yang disediakan. Jangan sampai pemerintah tidak siap untuk lonjakan perpindahan manusia dengan jumlah besar," kata Daisy