Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Harus Antisipasi Pasokan BBM di Jalur Arus Balik Mudik Lebaran

Anggota Komisi VII DPR Rofi Munawar meminta pemerintah untuk lebih baik dalam mengantisipasi pasokan BBM saat arus balik.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Harus Antisipasi Pasokan BBM di Jalur Arus Balik Mudik Lebaran
TRIBUNNEWS/YULIS
Penjual bensin eceran di ruas Tol Kanci-Pejagan, memanfaatkan situasi macet parah, Senin (4/7/2016) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Rofi Munawar meminta pemerintah untuk lebih baik dalam mengantisipasi pasokan BBM saat arus balik, dibandingkan saat arus mudik.

Ia menilai bahwa pada titik puncak mudik, pemerintah tidak mampu memenuhi pasokan BBM karena tingginya permintaan dari masyarakat.

"Distribusi dan manajamen stok BBM harus dipikirkan ulang dengan seksama, jangan seperti persiapan mudik yang terbukti kurang baik. Ada baiknya dipikirkan terobosan baru yang lebih kreatif dan adaptif agar redistribusi BBM berbasis evaluasi pelaksanaan mudik," kata Rofi, Minggu (10/7/2016).

Tercatat oleh Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya pada puncak arus mudik (4/7/2016) terjadi kekosongan stok di empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang jalur Brebes.

Padahal sudah jauh-jauh hari, jelas Rofi, PT Pertamina sangat yakin bahwa stok BBM tercukupi dan mudah didapatkan.

Menurutnya, ada kepercayaan diri dari pemerintah dan PT Pertamina dalam mengantisipasi arus mudik lebaran dari dari daerah Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Namun, alih-alih tersedia stok yang terjangkau, yang ada justru kerepotan dalam melakukan pelayanan terhadap permintaan masyarakat yang melonjak tajam di semua jenis BBM.

"Anggapan bahwa mudik peristiwa ritual tahunan biasa, terbukti meleset. Oleh karena persiapan yang hampir tidak banyak perubahan dari tahun sebelumnya.

Tentu saja, hal ini menunjukan kebijakan pemerintah kurang tepat dalam memperhitungkan beragam faktor yang sudah banyak berubah di tahun ini."

Rofi menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan stok BBM tidak tersedia dengan baik selama arus mudik, misalnya, titik distribusi BBM yang terbatas hanya di SPBU, perubahan harga BBM, macet yang berkepanjangan menyebabkan konsumsi melonjak tajam, dan adanya antrian panjang yang mengular.

"Oleh karena itu, jangan sampai antisipasi arus balik sama dengan arus mudik kemarin, walau diprediksi kendaraan akan terpisah secara waktu maupun rute" tegas Rofi.

Sebagai informasi, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto memprediksi akhir pekan, yaitu pada Sabtu (9/7/2016) dan Minggu (10/7/2016), akan menjadi puncak arus balik Mudik 2016 bagi para pemudik untuk kembali ke kota asal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas