Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian diharapkan mampu mewujudkan independensi di institusi Polri. Sehingga ke depan tercipta reformasi di tubuh institusi penegak hukum itu dapat terwujud.

Harapan itu disampaikan mantan Wakapolri Komisaris Jenderal Purnawirawan Polisi, Nanan Sukarna, saat menghadiri acara serah terima jabatan dan pisah sambut Kapolri di PTIK/STIK, Jakarta, Kamis (14/7/2016) pagi.

"Harapan kami sekalian agar polisi semakin independen, tanda kutip," tutur Nanan kepada wartawan ditemui di acara serah terima jabatan dan pisah sambut Kapolri di PTIK/STIK, Jakarta, Kamis (14/7/2016) pagi.

Dia menjelaskan, institusi Polri harus transparan, akuntabel sesuai dengan good governance dan reformasi pemerintah.

Menurut dia, bagaimana mengemas agar independen, akuntabel, transparan dalam pelaksanaan tugas pokok dan penegakan hukum.

Oleh karena itu diharapkan, polisi berani untuk independen dan tidak terpengaruh dengan intervensi baik itu dari tubuh kepolisian maupun dari luar institusi dan sebagainya.

"Kenapa independen? Karena tugas pokok yang berat adalah penegakan hukum. Kan pelayanan masyarakat mengayomi tugas yang harus menjadi bagian paling utama. Tapi yang itu masih kendalanya kurang dalam tanda kutip dibandingkan penegakan hukum," kata dia.

Harapan reformasi polri seperti yang sudah dibuat sejak tahun 2000 dapat terwujud pada 2025. Reformasi itu bukan aparat kepolisian, tetapi sistem di institusi Polri.

"Tetapi yang lain harus mendukung, seperti masyarakat, institusi pemerintah lain dan sebagainya agar reformasi kepolisian ini berjalan mulus," tambahnya.