Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Hal Positif Orangtua Antar Anak ke Sekolah

Ini karena pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Banyak Hal Positif Orangtua Antar Anak ke Sekolah
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menjumpai seorang anak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (17/7/2016) untuk mengampanyekan sekolah Tahun Ajaran Baru 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengajak semua orangtua supaya mengantarkan anak pada hari pertama masuk sekolah pada Senin (18/7/2016) WIB.

"Untuk hari pertama sekolah, kami tak mewajibkan, tetapi menganjurkan orangtua mengantarkan di hari pertama sekolah," kata dia ditemui di Gedung Indosat, Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Dia menjelaskan, mengantar anak itu bukan hanya sampai pintu gerbang sekolah, tetapi sampai bertemu dengan guru dan wali kelas anak tersebut. Menurut dia, guru sudah di briefing untuk menyambut orangtua datang.

Ini karena pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah. Kolaborasi hanya bisa terjadi jika ada komunikasi.

Selain itu, orangtua juga dapat bertemu orangtua yang lain. Sehingga ada saling interaksi antar para pendidik tersebut.

"Karena itu, kami memulai komunikasi di hari pertama. Anak akan ketemu wali kelas baru, sekolah baru. Karena itu saat ini momentum. Kalau itu bisa dilakukan maka banyak hal positif yang bisa dilakukan," kata dia.

Berita Rekomendasi

Upaya positif dari orangtua mengantarkan anak ke sekolah berupa dapat mengetahui dan menumbuhkan potensi anak serta mengurangi potensi anak bertingkah laku menyimpang.

Menumbuhkan potensi itu, kata dia, artinya kalau orang tua dan guru berinteraksi maka mereka lebih bisa mendorong perkembangan positif anak.

"Contoh guru menemukan anak ini potensi menggambar, maka guru akan bilang ke orangtua di rumah. Di sisi lain kalau ada masalah, di sekolah dan keluarga, ditangani lebih cepat karena bisa berkomunikasi. Selama ini terjadi adalah orangtua dan guru tidak berinteraksi. Bahkan kalau ada masalah penyelesaiannya sendiri-sendiri, lalu muncul konflik," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas