KPK Bantah Kapolri Terkait Pemeriksaan 4 Anggota Brimob
Priharsa mengatakan belum ada penyidik KPK yang berangkat ke Poso
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi membantah pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengaku telah memeriksa empat personel Brimob di Poso, Sulawesi Tengah.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa mengatakan belum ada penyidik KPK yang berangkat ke Poso dan memintai keterangan dari empat personel yang diketahui sebagai pengawal Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi itu.
"Beberapa hari yang lalu saya tanya penyidik, katanya belum," ujar Priharsa, saat dihubungi, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 4 anggota Brimob yang sangat dicari KPK tersebut telah diperiksa.
"Sudah diperiksa sekitar tiga minggu lalu," kata Tito usai mengikuti peringatan Hari Bhakti Adhyaksa di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Menurut Tito, pemeriksaan dilakukan di Poso, Sulawesi Tengah. Keempat polisi tersebut adalah Brigadir Ari Kuswanto, Brigadir polisi Dwianto Budiawan, Brigadir Polisi Fauzi Hadi Nugroho, dan Inspektur Dua Andi Yulianto.
Mereka sebelumya diberangkatkan ke Poso untuk mengikuti Operasi Tinombala menangkap teroris Santoso.
Berhubung Santoso telah tewas, Priharsa sebelumnya mengatakan masih harus membicarakan tempat rencana pemeriksaan keempat polisi tersebut.
"Itu belum dipastikan. Kan begitu akan dilakukan pemeriksaan itu akan disertai dengan surat permintaan penghadapan," kata dia.
KPK sebenarnya sudah pernah menyurati Kapolri sebelumnya Jenderal Badrodin Haiti. Badrodin, menurut Priharsa, juga mengungkapkan akan membantu KPK. Namun, Badrodin kini tak lagi menjabat Kapolri karena telah pensiun.
Keempat polisi tersebut diduga kuat adalah para pengawal Nurhadi dan dianggap tahu mengenai penyidikan yang sedang dilakukan KPK.
Apalagi, KPK telah menyita uang Rp 1,7 miliar dari rumah Nurhadi. Uang tersebut hingga kini belum terverifikasi peruntukkannya.
KPK sebenarnya telah memanggil para polisi tersebut tiga kali. Setelah melayangkan surat ke Kapolri sebelumnya Jenderal Badrodin Haiti mengatakan mereka telah diberangkatkan ke Poso untuk mengikuti operasi Tinombala menangkap teroris Santoso.