Rapimnas Golkar Bahas Jokowi ada Kaitannya dengan Reshuffle
Hal ini dimanfaatkan Golkar sebagai upaya dapat kepercayaan lebih
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusungan Joko Widodo (Jokowi) dibahas dalam Rapimnas Golkar merupakan strategi taktis dan wacana politik yang sangatlah lihai ditengah isu reshuffle kabinet.
Pengamat politik dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto melihat dihembuskannya Jokowi sebagai Capres 2019, sebagai pemikat buat Presiden memasukkan kadernya di jajaran Kabinet.
"Politik taktis Golkar berkenaan dengan reshuffle kabinet agar ada kader Golkar dipinang dalam kabinet," ujar Sunanto kepada Tribunnews.com, Jumat (22//2016).
Sedangkan upaya Golkar mengusung Jokowi mulai dari sekarang, dia katakan, merupakan strategi Golkar agar dianggap sebagai pendukung sejati.
Apalagi masuknya Golkar kata dia, disaat dua partai pendukung utama Jokowi dinilai lagi tidak terlalu harmonis dengan Presiden yang diusung.
"Hal ini dimanfaatkan Golkar sebagai upaya dapat kepercayaan lebih," katanya.
Memang kata dia, Golkar tengah memanfaatkan posisi untuk menaikkan daya tawar politik terhadap pendukung utama Jokowi.
Rapimnas Golkar akan membahas penetapan Jokowi untuk diusung di Pemilihan Presiden 2019.
"Salah satu agenda penting dalam rapimnas akan menetapkan Partai Golkar dalam mengusung Jokowi di 2019," kata Kabid Pembangunan Daerah Golkar, Zainuddin Amali di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Amali mengatakan Rapimnas akan memutuskan rekomendasi Munaslub Golkar yang berlangsung di Bali secara terperinci. Usulan pengusungan Jokowi sebagai calon presiden sempat dilontarkan pengurus daerah Golkar di Munaslub Bali.
"Saya dengar usulan itu akan dikukuhkan," ujarnya.
Selain itu, Rapimnas Golkar akan memutuskan sikap partai berlambang pohon beringin itu terkait sistem pemilu serta ambang batas pileg maupun pilpres. Kemudian persiapan pilkada serentak 2017-2018.