Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Petugas Jenazah Terhukum Mati, Harus Tenang dan Serahkan Diri Pada Tuhan

Suhendro menceritakan bila memandikan jenazah, terlebih jumlahnya lebih dari satu, bukanlah tugas yang ringan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Petugas Jenazah Terhukum Mati, Harus Tenang dan Serahkan Diri Pada Tuhan
Tribunnews.com/ A Prianggoro
Suasana penjagaan di Dermaga Wijaya Pura, yang menjadi akses ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/07/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews, A Prianggoro

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Suhendro Putro (62), seorang koordinator pelaksana yang memandikan jenazah-jenazah terpidana dari kalangan Kristen dan Katolik mengatakan tugasnya memandikan jenazah terhukum mati itu tidak mudah.

Suhendro menceritakan bila memandikan jenazah, terlebih jumlahnya lebih dari satu, bukanlah tugas yang ringan. Ia dan timnya harus siap secara jasmani dan rohani. Waktu yang diperlukan untuk memandikan satu jenazah sekitar enam puluh menit.

"Jadi memandikan 10 jenazah nanti kira-kira akan berlangsung mulai pukul 20.00 sampai pukul 08.00. Kami harus tenang dan siap, tentu saja kami juga harus menyerahkan semua pekerjaan ini kepada Tuhan," ungkapnya kepada Tribunnews, Kamis (28/7/2016).

"Proses pemandian jenazah itu panjang. Setelah (terpidana) ditembak, harus dipastikan dulu sudah meninggal atau belum lalu dijahit lukanya, dimandikan, dipakaikan baju," terangnya.

Suhendro bukan kali pertama memandikan jenazah terpidana yang dieksekusi mati. Pada eksekusi tahap pertama, Suhendro memandikan lima jenazah terpidana dan pada eksekusi tahap kedua memandikan tujuh jenazah terpidana.

"Grogi sih tidak, tapi memang ini tidak ringan. Saya memandikan jenazah sudah sejak tahun 1992," terangnya.

Berita Rekomendasi

Pada eksekusi tahap pertama dan kedua, Suhendro bahkan menyediakan perlengkapan kematian untuk jenazah terpidana mati. Di antaranya peti, salib, dan lainnya.

"Tetapi untuk eksekusi tahap ketiga kali ini saya tidak diminta menyediakan perlengkapan kematian. Semua perlengkapan kematian jenazah terpidana sudah disediakan pihak kepolisian," ungkapnya.

Proses pelaksanaan eksekuti mati terhadap 14 terpidana hampir dipastikan akan dilakukan pada Kamis (28/7/2016) malam atau Jumat (29/7/2016) dini hari.

"Saya nanti malam, tepatnya pukul 20.00 diminta kumpul di Polres Cilacap lalu berangkat bareng-bareng ke Nusakambangan," kata Suhendro Putro kepada Tribunnews, Kamis (28/7/2016).

Suhendro menyatakan bila dirinya akan memandikan 10 jenazah dari total 14 terpidana yang akan dieksekusi mati. Dari 10 jenazah tersebut, menurut Suhendro, terdiri atas tujuh terpidana kristen dan tiga terpidana katolik.


"Pemandi jenazah dari kristen sebelas orang dan dari katolik ada enam orang. Kami sudah siap," ungkap jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Cilacap yang jadi pengurus kematian di lingkungan gerejanya tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas