Pemerintah Harus Hati-hati Tanggapi Permintaan Turki soal Penutupan Sekolah
Pemerintah Turki meminta sejumlah sekolah di Indonesia ditutup karena diduga terkait Fethullah Gulen.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Turki meminta sejumlah sekolah di Indonesia ditutup karena diduga terkait Fethullah Gulen.
Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati menilai permintaan untuk menutup sejumlah lembaga pendidikan yang dituding berafiliasi dengan Fethullah Teroris Organisation (Feto) merupakan permintaan yang berlebihan dan tidak cermat.
"Pemerintah Indonesia harus hati-hati terkait permintaan tersebut," kata Reni melalui pesan singkat, Minggu (31/7/2016).
Merujuk sejarah pembentukan sekolah-sekolah yang dituding berafiliasi dengan Feto itu, kata Reni, dahulu dalam pendiriannya memang berdasarkan yayasan badan hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
Sedangkan pembangunan sekolah berdasarkan SK Kepala Daerah. Namun sejak 10 November 2015 sekolah-sekolah tersebut tidak lagi berafiliasi dengan Gulen.
Ketua Fraksi PPP itu mengungkapkan sekolah tersebut masuk kategori 'Sekolah Pendidikan Kerjasama' atau sekolah internasional yang seluruhnya berada di Kemendikbud.
"Dengan kata lain, sekolah-sekolah tersebut tidak lagi memiliki afiliasi terhadap Turki," ujarnya.
Reni tak bisa membayangkan bila sekolah-sekolah tersebut ditutup karena akan berdampak yang tidak sederhana bagi siswa, guru maupun orang tua.
"Dampak negatif ini harus menjadi bahan pertimbangan pemerintah, disamping juga, persoalan ini erat terkait dengan kedaulatan pendidikan kita. Kedaulatan pendidikan kita tidak bisa diganggu oleh siapapun," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.