Bentuk Tim Investigasi Terkait Oknum BNN Minta CCTV Nusakambangan Dicopot
Sitinjak mengaku bahwa tidak pernah langsung mendapat permintaan dari oknum BNN
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki mengenai dugaan oknum Badan Narkotika Nasional yang meminta CCTV di Lapas Nusakambangan dicopot.
"Saya buat tim buat investigasi lagi. Nah nanti dicari tahu siapa anakbuahya, siapa yang datang," kata Direktur Jenderal Imirasi, I Wayan Dusak di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Menurut Dusak, pihaknya sebenarnya telah mengklarifikasi langsung kepada bekas Kepala Lapas Nusakambangan, Liberty Sitinjak.
Kata Dusak, Sitinjak mengaku bahwa tidak pernah langsung mendapat permintaan dari oknum BNN untuk mencopot CCTV yang mengawasi terpidana mati gembong narkota, Freddy Budiman.
Sitinjak mengaku hanya mendapatkan informasi dari anak buahnya mengenai kedatangan petugas BNN tersebut. Sitinjak sendiri ternyata juga tidak berada di Lapas.
"Kita makanya lakukan pendalaman," kata dia.
Terkait penyelidikan tersebut, Dusak mengatakan nantinya bisa diminta oleh pihak yang berwenang bisa Polri, BNN atau ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
"Saya berikan klarifikasi kalau diminta. Karena ini prosesnya terus berjalan," tukas Dusak.
Sebelumnya, pengakuan permintaan pencabutan CCTV oleh oknum BNN kepada Liberty Sitinjak diungkapkan oleh Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Harris Azhar.