Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu per Satu Anggota Kelompok Santoso Kibarkan 'Bendera Putih'

Mereka menyerahkan diri ke Satgas Operasi Tinombala setelah Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas pada 19 Juli lalu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Satu per Satu Anggota Kelompok Santoso Kibarkan 'Bendera Putih'
Istimewa/Tribun Timur
Proses evakuasi teroris kelompok Santoso dari Pengunungan Poso Pesisir Utara, Senin (18/7/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso mengibarkan bendera putih.

Mereka menyerahkan diri ke Satgas Operasi Tinombala setelah Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas pada 19 Juli lalu.

Anak buah Santoso bernama Jumri alias Tamar menyerahkan diri kepada Satuan Tugas Imbangan Intelijen dari Badan Intelijen Negara di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (5/8) dini hari.

"Tim memperoleh informasi bahwa J akan menyerahkan diri dengan keluarganya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).

Jumri diantar oleh keluarganya dari Tamanjeka dengan menggunakan sepeda motor pukul 03.50 Wita menuju ke sebuah lokasi di Dusun Ratulene, Poso Pesisir.

Di sana, Jumri bertemu dengan Satgas Intelijen, dipindahkan ke dalam kendaraan dan pergi.

Kemudian, dua hari berikutnya, giliran Salman yang menyerahkan diri saat berada di area kebun keluarga di dusun Tamanjeka.

Berita Rekomendasi

Boy mengatakan, sepupu dari Samil, anak buah Santoso yang telah menyerahkan diri itu menginformasikan ke Babinkamtibnas bahwa Salman hendak menyerahkan diri. Informasi itu kemudian diteruskan ke satgas Tinombala.

Tim pun menemui keluarga Samil dan mengatur lokasi penjemputan Salman.

"Saat itu dia sepertinya sudah berpasrah diri kemudian meminta bantuan ada pihak yang mengkomunikasikan kepada kepolisian," kata Boy seraya menjelaskan, Salman dibawa dari Tamanjeka ke Mapolres Poso.

"Saat ini sudah di bawa ke Palu dalam hal pemeriksaan kesehatan dan dilanjutkan pemeriksaan lanjutan," kata dia.

Boy menduga, satu persatu anak buah Santoso menyerahkan diri karena merosotnya motivasi mereka untuk berjihad usai tewasnya Santoso.

Boy menganggap kondisi tersebut lumrah terjadi pada kelompok teroris yang pimpinannya sudah berhasil diringkus.

Meski kepemimpinan Santoso digantikan oleh Basri dan Ali Kalora, namun keduanya dianggap tak sekuat peran Santoso.

"Apalagi sudah disampaikan dengan maklumat dan penyampaian oleh sejumlah tokoh yang ada. Berarti mereka mendengar ajakan untuk turun gunung ini," kata Boy.

Dengan menyerahnya dua anggota kelompok Santoso, diperkirakan masih ada 16 anggota lainnya yang masih terkepung di Gunung Biru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas