Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curigai Teknik Penangkapan Freddy Budiman, KontraS Temukan Kejanggalan Kasus Impor Ekstasi

Tim Berantas Mafia Narkoba bentukan KontraS menemukan kejanggalan dalam proses penangkapan impor 1.412.476 pil ekstasi dari Tiongkok.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Curigai Teknik Penangkapan Freddy Budiman, KontraS Temukan Kejanggalan Kasus Impor Ekstasi
Youtube
Freddy Budiman 

2. Hani Sapta, berperan mengenalkan dan/atau membuka jaringan pelabuhan, termasuk memiliki orang yang mempermudah administrasi mengeluarkan barang dari pelabuhan.

3. Chandra Halim, berperan sebagai penghubung produsen barang di Tiongkok. Ia diketahui sebagai orang kepercayaan dari produsen

"Adanya kejanggalan-kejanggalan itu kami ingin jelaskan, sebuah kemutlakan untuk mengangkat berkas putusan Muhamad Mukhtar sebagai satu bukti tumpulnya putusan yang sebenarnya bisa dijadikan bukti petunjuk baru untuk melihat peta peristiwa Mei 2012," katanya.

Tetap beredar di pasaran
Menurut Haris, berdasarkan penafsirannya, kejanggalan tersebut berkait dengan pengakuan Freddy mengenai banyaknya peredaran narkoba di Indonesia.

"Freddy pernah mengatakan, mengapa barang yang saya selundupkan, setelah saya diproses hukum, masih bertebaran di pasaran," ujarnya.

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan terdapat kesalahan dalam teknik controlled deliverry yang dilakukan petugas.

Entah disengaja atau tidak, kesalahan yang dilakukan yakni melakukan penangkapan di tengah jalan.

Berita Rekomendasi

"Siapa yang menangkap? Perintah siapa? Harus ditelusuri, karena belum sampai tujuan sudah ditangkap. Harusnya dibiarkan sampai pada yang menerima," kata Bambang.

Menurutnya teknik controlled delivery harus ditinjau dan diatur rinci. Agar pengananan masalah narkoba tidak diakali.

"Ini masalah besar, masalah dunia, bukan hanya di indonesia," paparnya.

Berdasarkan Instrumen Internasional United Nations Convention Against Illicit Traffic in Narcotics Drugs and Psychotropic Substance (1988), controlled delivery adalah suatu teknik yang memungkinkan pembawa nrkotika melewati dan masuk ke dalam satu atau lebih daerah tentorial negara lain, atas sepengetahuan dan di bawah pengawasan otoritas berwenang di daerah tersebut.

Tujuan utama teknik itu untuk mengidentikaasi pihak yang terlibat dalam pemufakatan untuk melakukan kegiatan produksi, manufaktur, distribusi, pembenihan dan lain-lain di bidang narkotik dan psikotropika. (taufik ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas