Freddy Budiman Sempat Khatam Alquran 10 Kali Saat Ramadhan Lalu
Ada video berisi testimoni Freddy Budiman sehari sebelum eksekusi mati.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM mengambil video berisi testimoni Freddy Budiman sehari sebelum eksekusi mati.
Freddy Budiman adalah terpidana mati kasus narkoba yang ditahan di Nusakambangan, sebelum eksekusi mati yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi mengatakan, video tersebut berisi cerita Freddy soal bagaimana dia menjalani masa-masa terakhirnya di lapas.
"Kami merekamnya karena ada laporan dari kalapas Nusakambangan kalau ada perubahan signifikan semasa di lapas," ujar Akbar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/8/2016) malam.
Akbar mengatakan, dalam video berdurasi 15 menit itu Freddy bercerita bagaimana jatuh bangun mentalnya selama dikurung. Terlebih setelah tenggat eksekusi mati tiba di depan mata.
Freddy, kata Akbar, mengaku sempat mogok makan sampai ingin bunuh diri.
"Kalapas tahu dia mogok makan, tapi dibiarkan. Yang penting kan makanan terus dikasih," kata Akbar.
Sampai akhirnya, Freddy menuturkan bahwa dua tahun terakhir ia mendekatkan diri ke Tuhan. Ibadahnya semakin kuat dan makin merasa siap menghadapi regu tembak.
"Bahkan Ramadhan kemarin khatam Alquran 10 kali, puasa sunah juga. Ini kan menarik, dulu bandar narkoba, main perempuan, sekarang bisa berubah," kata Akbar.
Akbar mengatakan, video itu diambil hanya untuk kepentingan dokumentasi Kemenkumham.
Terpidana mati lainnya pun dimintai komentas yang sama, namun hanya sekilas.
Akbar mengatakan, Freddy diingatkan sejak awal untuk memberi testimoni soal kegiatan pembinaannya saja, tidak untuk kasus hukumnya.
"Kalau dia ngomong soal kasus, tidak kami rekam. Hanya seputar itu saja, kok bisa bertobat," kata Akbar. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)