Arcandra Tahar: Ini Bukan Cobaan
Arcandra menjelaskan nasib yang saat ini menimpanya adalah kehendak sang khalik.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Senin (16/8/2016).
Dalam kultum tersebut, Arcandra mengenakan peci dan baju koko berwarna putih.
Arcandra menjelaskan nasib yang saat ini menimpanya adalah kehendak sang khalik.
Arcandra pun mengaku pemecatan jabatan Menteri ESDM bukan sebuah cobaan melainkan takdir.
"Apakah ini cobaan, ini bukan cobaan, semua telah digariskan oleh Allah," ujar Arcandra di masjid Al Azhar, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Arcandra pun mengaku ikhlas dengan hilangnya jabatan Menteri ESDM yang baru diemban hanya selama 20 hari.
Karena semua keputusan Allah, menurut Arcandra adalah hal mutlak yang tidak bisa diganggu gugat.
"Planner terbaik the best planner, manusia bisa merencanakan, tapi the best planner Allah," kata Arcandra.
Dalam kultum tersebut Arcandra juga menceritakan telah meninggalkan Indonesia pada tahun 1996.
Arcandra kembali ke tanah air tiga hari sebelum dilantik menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said.
"Pelantikan hari Rabu, saya sampai ke Indonesia hari Minggu. Kalau Allah berhendak kun fayakun jadi, kita jadi saksi kemarin kalau Allah berkehendak kun fayakun jadi," ujar Arcandra.
Arcandra mengingatkan kepada jamaahnya, jika menyerahkan semua urusan kepada Allah, hidup tidak akan menjadi beban.
"Serahkan semua urusan kepada Allah, kita hanya bisa berusaha, yang toh nantinya takdir yang berbicara," kata Arcandra.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Arcandra Tahar dicopot dari jabatannya oleh Presiden Joko Widodo.
Alasannya karena Arcandra ketahuan memiliki dua kewarganegaraan yakni Indonesia dan Amerika Serikat.