Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keputusan Ini Mencoreng Wajah Republik Kita

Seharusnya tim kepresidenan sudah menelusuri semua hal

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Keputusan Ini Mencoreng Wajah Republik Kita
TRIBUN/HERUDIN
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar saat pengumuman perombakan kabinet atau reshuffle jilid 2 oleh Presiden Jokow Widodo di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Hari ini Arcandra diberhentikan dengan hormat oleh Presiden terkait dugaan kepemilikan kewarganegaraan ganda yang menimpanya. Karenanya Arcandra hanya menjabat Menteri ESDM selama 20 hari saja, ,emjadi menteri tercepat yang menduduki jabatannya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menunjuk dan melantik Arcandra Tahar untuk jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu merupakan keputusan yang mencoreng wajah Republik ini.

Hal itu disampaikan Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Selasa (16/8/2016).

Karena keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan Arcandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM adalah gambaran yang sangat jelas bahwa proses rekrutmen Menteri yang kurang cermat.

"Mata dunia semua tertuju kepada kita, kok bisa untuk sebuah keputusan yang penting tidak dilakukan secara cermat," katanya.

Pertanyaannya, apakah tim kepresidenan tidak bekerja dalam proses penelusuran yang konprehensif terhadap calon menteri yang hendak diangkat presiden?

"Kita punya duta besar, punya badan intelijen dan punya lembaga kepresidenan, hal seperti ini kok bisa terjadi. Hal ini memalukan," ujarnya.

Menurut dia, bukan Archandra yang harus disalahkan. Karena dia adalah seorang profesional dan tidak sedang mencari jabatan. Tetapi karena dipanggil presiden demi bangsa dia kembali.

Berita Rekomendasi

Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi presiden Jokowi dan sistem kerja lembaga kepresidenan. Hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi kedepan.

"Seharusnya tim kepresidenan sudah menelusuri semua halnya sehingga jika ada persoalan terkait kewarganegaraan presiden bisa membatalkan pelantikan terhadap Archandra," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas