John Kei Benarkan Pertemuan Freddy dengan Haris
Ada beberapa orang yang diwawancarai oleh Tim Investigasi Polri saat berada di Lapas Nusakambangan berkaitan dengan testimoni Freddy Budiman
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada beberapa orang yang diwawancarai oleh Tim Investigasi Polri saat berada di Lapas Nusakambangan berkaitan dengan testimoni Freddy Budiman.
Anggota Tim Investigasi Polri, Hendardi mengatakan John Kei adalah satu diantaran saksi-saksi lain yang diperiksa. Lalu bagaimana hasil pemeriksaan pada John Kei?
"Kami sudah dengar keterangan dari John Kei. Dia membenarkan memang benar ada pertemuan itu dan benar materi pembicaraan yang ditulis Haris. Benar tidak ada yang dilebihkan maupun dikurangkan," tutur Hendardi saat dihubungi Jumat (19/8/2016).
Hendardi menambahkan meski John Kei membenarkan adanya pertemuan dan materi pembicaraan, Tim masih akan mengecek ke saksi yang lainnya.
"Kami harus mengecek kembali dari saksi yang lain. Karena kami berangkat dari keterangan Haris pada Freddy," terangnya.
Kejanggalan Kasus
Sebelumnya diberitakan bahwa, Tim Brantas Mafia Narkoba bentukan KontraS mendalami pernyataan Freddy Budiman dengan menelusuri peta penangkapan jaringan Nakorba pada 2012 lalu.
Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan terdapat keterkaitan antara penanganan salah satu kasus Narkoba 2012 lalu dengan pernyataan Freddy.
"Selama dua pekan terakhir KontraS menelusuri 5 berkas pengadilan dan satu pengadilan militer. Hasilnya ditemukan satu kasus Narkoba yang janggal," ujar Haris di kantornya, Jalan Kwitang II nomor 7, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016)
Satu kasus yang janggal tersebut yakni pengiriman satu kontainer yang berisi 1.412.476 pil MDMA (ekstasi) dari Cina yang berhasil digagalkan BNN pada 25 Mei 2012.
Kejanggalan terletak pada standar operasi yang dilakukan.
Menurut Haris operasi yang dilakukan BNN saat itu menggunakan teknik Controlled Delivery (CD) bekerjasama dengan Bea Cukai.
Tim operasi dibentuk pada 15 mei 2012 dan dikeluarkan 4 surat tugas yang diberikan secara khusus kepada tim Bea Cukai untuk melakukan perbantuan penugasan Controlled Delivery.
Namun sayangnya teknik operasi yang dilakukan tidak dilakukan semestinya. (Baca juga: Hasil Penelusuran KontraS, Haris Ungkap Kejanggalan Kasus Narkoba 2012)