Polisi Fokus Memeriksa Teroris Jaringan Nur Rohman
Personel Densus 88 menangkap teroris Munir Kartono di Jalan Mercedes Benz, dekat Polsek Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/8/2016).
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel Densus 88 menangkap teroris Munir Kartono di Jalan Mercedes Benz, dekat Polsek Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/8/2016).
Munir ditangkap karena memiliki keterkaitan dengan Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Polresta Surakarta, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Hasil pemeriksaan sementara, Munir mengaku sebagai anggota Jamaah Ansarut Daulah (JAD), anak buah ustaz Aman Abdurahman, napi teroris di Lapas Nusakambangan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/8/2016), mengatakan personel Densus 88 bisa saja meminta keterangan Aman Adurrahman.
Tapi, sementara ini Polri masih fokus memeriksa jaringan teroris yang baru tertangkap di Lampung, termasuk Munir.
Dalam struktur jaringan teroris Nur Rohman, Munir berperan sebagai pengirim sejumlah uang untuk teroris Ibrohim atau Dwiatmoko yang ditangkap di Lampung.
Uang ini digunakan untuk membelian bahan material bom dan untuk biaya transportasi pengiriman bom yang dibawa oleh Ibrohim ke Nur Rohman. Munir juga mengatur pertemuan Ibrohim dengan Nur Rohman di Solo.
"Kalau memang ada pengaruh yang signifikan misalnya (Aman) menyuruh atau mendistribusikan bahan peladak dan kira-kira mengarah pada tindak pidana baru, nanti kita periksa," terang Boy.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku pihaknya berhasil menuntaskan jaringan teroris Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Polresta Surakarta.
"Intinya kami berhasil menguak jaringan Nur Rohman. Bahwa dia ini bukan pemain tunggal, ternyata dia punya network sebelum operasi," terang Tito usai acara kenaikan pangkat 13 Pati Polri.
Mantan Kadensus ini mengaku sudha menangkap seluruh jaringan Nur Rohman yang berperan sebagai pembeli bahan baku bom hingga donaturnya.
"Yang buat bomnya sudah sudah kami tangkap, kemudian yang membiayai pembuatan bomnya juga sudah kita tangkap. Hanya memang demi kepentingan operasi tidak kami sampaikan secara detil," tambah dia.