Amir Syamsuddin: Saya Malas Debat dengan Ruhut, Perbendaharaan Bahasanya Saja Terbatas
Amir menilai sikap Ruhut yang menyalahkan dirinya adalah sebuah langkah yang tak berdasar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin membantah dirinya memprovokasi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono agar Ruhut Sitompul dicopot dari Koordinator Juru Bicara PartaiDemokrat.
Amir menilai sikap Ruhut yang menyalahkan dirinya adalah sebuah langkah yang tak berdasar.
"Dia kan perbendaharaan bahasa Indonesianya terbatas. Asal nyebut saja. Dan saya tak mau men-downgrade diri saya debat sama orang ini," kata Amir kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2016).
Amir pun membantah ucapan Ruhut yang menyebut bahwa dirinya membela I Putu Sudiartana, anggota DPR dari fraksi Demokratyang ditangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Amir menegaskan bahwa Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang dipimpinnya lah yang mengeluarkan keputusan untuk memecat Putu. Ia hanya mempertanyakan kenapa KPK menyebut kasus Putu sebagai operasi tangkap tangan.
"Jadi kalau ada orang mengatakan saya mau lemahkan KPK, apa lagi Ruhut Sitompul, saya rasa itu mungkin karena perbendaharaan bahasa Indonesianya terbatas," ucap Amir.
Amir meyakini, pencopotan Ruhut dari Koordinator Juru Bicara Partai adalah murni keputusan yang diambil oleh SBY tanpa dipengaruhi oleh dirinya atau pun kader lain di partai.
"Itu kebijakan Ketum karena dia menilai Koordinator Juru Bicara melempar kata-kata ke sana ke mari dengan menggunakan atribut itu. Karena itu Ketum turun tangan mencari solusi," ucap Amir.