TNI AD Prioritaskan Pembangunan Daerah Tertinggal Lewat Program TMMD
TNI Angkatan Darat memprioritaskan program Tentara Manunggal Membangun Desa
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI Angkatan Darat memprioritaskan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) berdasarkan usulan masyarakat di 90 Desa di seluruh Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan rencananya, para personel setiap kodam bakal dilibatkan untuk mengawal program yang tersebar di 61 Kabupaten tersebut.
"Pembiayaan sudah masuk program pemda. Sebelum TMMD sudah ada proses babinsa kepala desa apa apa aja yang dibutuhkan,"kata Mulyono di Balai Samudera Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (24/8/2016).
Mulyono menambahkan, pemilihan wilayah sudah melalui proses survei. Sementara kerjasama dengan Kementerian Perhubungan, untuk membangun infrastruktur yang memicu masyarakat makin produktif.
"Itu sasaran yang kajian yang dibutuhkan masyarakat. Jalan yang dibuat jalan produksi. Itu dibutuhkan. Itu kita survey untuk diajukan dan dimasukan ke daerah," kata Mulyono.
Menurutnya, program yang berjalan selama enam bulan ini menyasar kawasan yang tak bisa dijangkau oleh Pemerintah Daerah.
Dalam pembangunan jembatan yang hanya bernilai ratusan juta misalnya, nilainya proyek yang kecil kerap tak bisa masuk kedalam anggaran pemerintah daerah.
"Tapi yang kecil kecil itu malah yang dibutuhkan warga. Misalnya jembatan nilainya paling hanya 200 juta. Tapi bisa membantu masyarakat dalam sektor produksi dan bisa menghemat biaya produksi masyarakat," kata Mulyono.
Selain itu, dari 61 kabupaten, diprioritaskan daerah bencana dan perbatasan.
"Daerah pilihannya yang memang butuh. Daerah terisolir juga kota kota yang kumuh dan memang perlu infrastruktur yang kecil tapi penting," katanya.